online advertising

Cara Tracking Social Media Advertising dan Mengukur Keberhasilannya

chubbyrawit-instagram

Cara Tracking Social Media Ads

Ingin belajar menggunakan social media advertising tapi bingung harus mulai darimana? Tenang, pada artikel ini kita akan kupas tuntas semua hal yang berkaitan dengan social media advertising. Yuk sama-sama belajar!

Faktanya, pada tahun 2020 lalu Facebook berhasil mengantongi pendapatan sekitar 84.2 miliar dolar AS hanya dari Facebook social media advertising. Jumlah pengguna media sosial yang terus meningkat secara signifikan, terlebih di masa pandemi ini, membuat banyak marketer memilih fokus ke digital marketing dan mulai menggunakan social media advertising untuk menjangkau target market secara luas. 

Mengenal Apa itu Social Media Advertising?

Social media advertising menawarkan kemudahan bagi para pemilik bisnis dan marketer untuk menaikkan reach, meningkatkan revenue, dan mengukur ROI. Namun, apa sebenarnya social media advertising itu? Sesuai dengan namanya, social media advertising adalah bentuk pemanfaatan berbagai social platform untuk beriklan. Anda bisa menciptakan iklan yang clickable untuk menjangkau target audiens melalui social media advertising

Platform yang dapat digunakan untuk social media advertising cukup beragam, mulai dari media sosial seperti Instagram, Facebook, Youtube, hingga website, news feeds, dan juga aplikasi. Social media advertising juga memberikan Anda kebebasan untuk menargetkan audiens yang akan melihat iklan Anda. Audiens dapat dibagi berdasarkan karakteristik demografis, seperti umur dan jenis kelamin, dan karakteristik psikografis, seperti behavior dan interest, serta purchase history.   

Alasan Pentingnya Penggunaan Social Media Advertising

Mengapa penting untuk mempelajari social media advertising? Jika Anda ingin membangun bisnis baru atau memiliki bisnis yang masih tergolong kecil, menggunakan social media advertising adalah kesempatan untuk mengembangkan bisnis Anda dan melipatgandakan sales. Berikut beberapa alasan pentingnya penggunaan social media advertising

1. Memperluas jangkauan pasar

Social media advertising tidak mengenal batasan waktu dan tempat. Anda bisa mengiklankan bisnis Anda ke siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Dengan pengguna media sosial yang jumlahnya jutaan, jangkauan pasar yang luas menjadi salah satu keuntungan terbesar dalam menggunakan social media advertising

Berdasarkan laporan Digital 2021, terdapat 170 juta penduduk Indonesia yang telah menggunakan media sosial atau sekitar 61,8% dari jumlah penduduk Indonesia. Angka ini menunjukkan peluang besar bagi pemilik bisnis dan marketer yang ingin mengiklankan bisnisnya melalui media sosial, mengingat mayoritas penduduk Indonesia sudah ‘melek’ media sosial. 

2. Meningkatkan brand awareness

Selain jangkauannya yang luas, social media advertising memudahkan kita untuk memasarkan dan memperkenalkan brand baru. Di tengah banyaknya kompetitor, social media advertising memberikan kesempatan bagi bisnis kecil dan UMKM untuk memikat perhatian pelanggan secara langsung melalui iklan di berbagai platform. 

Tidak hanya itu, kehadiran influencer di media sosial turut berperan penting dalam meningkatkan brand awareness. Lakukan strategi influencer marketing dan gunakan social media advertising untuk mendapatkan awareness yang maksimal. 

Baca juga: Tips: Memulai Strategi Influencer Marketing untuk Bisnis

3. Menargetkan pengguna dengan interest yang relevan

Seperti yang sempat disebutkan di awal, Anda bisa menentukan karakteristik psikografis target audiens untuk social media advertising, salah satunya interest atau ketertarikan audiens. Misalnya Anda memiliki bisnis konsultasi keuangan, Anda bisa menargetkan audiens yang tertarik dengan konten finance, investasi, saham, money management, dan sebagainya. 

Memilih interest yang sesuai dengan target market sangat berperan penting guna meningkatkan efektivitas social media advertising. Bayangkan jika Anda seorang mahasiswa/i yang tertarik pada edukasi tapi justru disuguhkan iklan parenting course, tentu Anda tidak akan tertarik. Sebaliknya, jika Anda diberikan iklan digital book atau productive tool kit, besar kemungkinan Anda akan meng-klik dan memperhatikan iklan tersebut. 

4. Meningkatkan conversion rates

Karena social media advertising memiliki CTA yang jelas dan mudah, seperti shop now, book now, downloads, signups, dan sebagainya, hingga kini social media advertising menjadi salah satu strategi marketing dengan tingkat konversi tertinggi.

Ini menjadi salah satu keuntungan social media advertising dibandingkan traditional marketing yang mayoritas diterapkan secara offline. Butuh usaha dan bujet lebih untuk membuat audiens ‘cukup penasaran’ ketika melihat spanduk hingga membuatnya take action sesuai keinginan advertiser. Sama halnya dengan brosur, pamflet, iklan TV, dan berbagai saluran periklanan lainnya.     

5. Mendapat marketing insight

Social media advertising menyajikan berbagai informasi yang cukup lengkap dan akurat, seperti jumlah reach, impression, dan engagement yang dapat dilihat melalui campaign performance. Anda bisa mencoba berbagai karakteristik target audiens dengan behavior yang berbeda untuk melihat behavior seperti apa yang paling efektif bagi bisnis Anda. 

Informasi ini dapat Anda gunakan untuk melengkapi buyer persona, seperti sosial media apa yang biasa buyer gunakan, konten-konten apa yang menarik perhatian mereka, dan semacamnya. Di bagian selanjutnya, Anda akan belajar bagaimana melihat dan menganalisis informasi ini supaya menjadi insight yang berguna.  

Baca juga: Brand Persona: Apa dan Mengapa Penting?

Aspek yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Social Media Advertising

Setidaknya ada enam aspek yang harus diperhatikan saat menggunakan social media advertising. Apa saja? Simak penjelasan detailnya dibawah ini. 

1. Pahami business goals atau objective yang ingin dicapai

Sebelum mulai beriklan, tentukan dulu objektif dari social media advertising. Apakah Anda ingin meningkatkan awareness? Atau Anda ingin meningkatkan penjualan? Pilih konten ads yang sesuai dengan objektif Anda. 

Misalnya jika Anda ingin meningkatkan sales, pasang social media advertising untuk konten yang berisikan benefit dan offering produk atau layanan. Sebaliknya, jika Anda ingin meningkatkan awareness, Anda bisa mempromosikan konten-konten yang menarik perhatian agar audiens mengunjungi page bisnis Anda.

2. Tentukan goals metric sesuai dengan business objective Anda

Setelah mengetahui objektif, saatnya menentukan goals metric yang spesifik. Gunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Timebound) agar lebih lebih terarah untuk mencapai target yang ingin diraih. Jika objektif Anda ialah meningkatkan reach dan awareness, tentukan berapa jumlah reach yang Anda inginkan. Sama halnya jika objektif Anda ialah sales, tentukan berapa jumlah click yang Anda harapkan. Dengan menentukan goals yang spesifik, akan lebih mudah untuk memperkirakan budget social media advertising yang Anda butuhkan.  

3. Pahami tentang target audiens Anda

Ingat, tujuan social media advertising bukanlah supaya iklan Anda dilihat sebanyak mungkin orang dari segala kalangan, melainkan agar audiens tertarik dengan bisnis Anda dan take action terhadap iklan yang dilihatnya. Pahami dengan baik audiens yang ingin Anda targetkan. Apakah dari kalangan baby boomer, milenial, atau Gen Z? Jika Gen Z, berapa tepatnya kisaran usia yang ingin Anda targetkan?

Cari tahu bagaimana behavior target audiens Anda. Apakah mereka termasuk impulsive buyer atau mereka cenderung mencari informasi terlebih dahulu sebelum membeli? Apakah mereka mudah dipengaruhi influencer atau mereka lebih mempercayai testimoni? Pastikan Anda mengenali target audiens yang relevan untuk bisnis Anda supaya social media advertising berjalan dengan efektif.  

4. Gunakan postingan organik untuk menginformasikan iklan Anda

Ketika audiens melihat iklan Anda, besar kemungkinan mereka akan datang dan mengunjungi page bisnis Anda. Pastikan Anda mengunggah postingan organik yang sesuai dengan konten social media advertising. Misalnya jika Anda menjalankan campaign terkait produk A, usahakan Anda fokus membuat postingan organik terkait produk A di page bisnis Anda.

Hal ini akan memudahkan audiens dalam mencari informasi tambahan dari iklan yang dilihatnya. Buatlah postingan organik yang relevan dengan janji yang Anda tawarkan dalam social media advertising

Misalnya jika Anda mengadakan event webinar dan mengiklankan promo early bird untuk 10 pendaftar pertama, pastikan Anda mengunggah konten organik terkait promo ini di page Anda dan menjelaskan benefit apa saja yang bisa didapat audiens dengan mengikuti webinar ini. Hindari membuat postingan yang malah membingungkan audiens dan mengurangi ketertarikan mereka.  

5. Pay for what matters: impression atau engagement

Impression atau engagement, pilih mana? Nah, aspek ini berkaitan erat dengan objektif yang ingin dicapai. Misalnya target yang ingin Anda capai adalah peningkatan awareness, itu berarti jumlah reach dan impression menjadi dua aspek terpenting yang harus Anda perhatikan. 

Di lain sisi, ketika target utama dari social media advertising adalah engagement atau interaction, Anda bisa mengukurnya dari jumlah like, comment, share, atau lewat CPE (Cost Per Engagement). CPE adalah jenis iklan dimana advertiser hanya perlu membayar ketika audiens berinteraksi dan engage dengan iklan sesuai keinginan advertiser. Engagement itu sendiri bisa beragam, mulai dari pause video social media advertising hingga mengirimkan detail kontak audiens ke advertiser.

Oleh karena itu, penting untuk Anda menentukan apakah Anda ingin meningkatkan impression, dengan menargetkan audiens sebanyak-banyaknya, atau engagement, dengan mengajak audiens untuk terlibat dalam iklan. Dengan target yang lebih terfokus, social media advertising yang Anda jalankan akan lebih efektif dan less costly. 

6. Utamakan pengguna ponsel

Ketika ingin menggunakan social media advertising, ada baiknya Anda memperhatikan tampilan social media advertising untuk para pengguna smartphone. Alasannya? Karena jika pengguna smartphone bisa mengakses social media advertising Anda, para pengguna PC/laptop pasti dapat mengaksesnya juga.

Sebaliknya, iklan yang bisa diakses melalui website belum tentu bisa diakses melalui smartphone. Inilah mengapa penting untuk mengecek kembali ukuran gambar dan display iklan di smartphone sebelum menjalankan social media advertising. Aspek ini juga penting mengingat mayoritas orang menghabiskan waktunya di media sosial dengan menggunakan ponsel. 

Cara Mengukur Keberhasilan Social Media Advertising

Tidak sedikit bisnis yang menghabiskan banyak uang untuk social media advertising namun tidak kunjung menghasilkan penjualan atau konversi. Alhasil, bisnis menjadi boncos akibat penerapan social media advertising yang kurang efektif. Supaya hal yang sama tidak terjadi pada Anda, simak cara-cara untuk mengukur keberhasilan social media advertising

1. Perhatikan jumlah reach dan impression

Reach dan impression adalah dua hal yang seringkali membuat advertiser bingung ketika melihatnya. Meski terlihat mirip, sebenarnya keduanya berbeda. 

Jumlah reach adalah jumlah orang yang melihat iklan Anda, sedangkan jumlah impression menunjukkan berapa kali iklan Anda dilihat oleh audiens. Bingung? Sekarang coba bayangkan Anda sebagai audiens.

Anda melihat sebuah iklan yang sama sebanyak lima kali. Berapa jumlah reach dan impression iklan tersebut? Karena jumlah reach adalah jumlah orang, maka jumlah reach adalah 1, dan jumlah impression adalah 5 karena iklan tersebut dilihat sebanyak 5x, meski oleh orang yang sama. 

Social media advertising yang efektif adalah yang dapat mengkonversi reach dan impressions menjadi goals atau objective yang menguntungkan Anda. Sebagai contoh mendatangkan website traffic, purchase order, dan lain sebagainya. 

Jika social media advertising Anda tidak memberikan hasil clicks ataupun metrics results lainnya yang menguntungkan dan memiliki jumlah impression yang jauh lebih tinggi daripada jumlah reach sebaiknya Anda menghentikan iklan tersebut. Jika Anda mengiklankan dari Facebook, Anda bisa menggunakan automated rules untuk menghentikan iklan secara otomatis ketika jumlah frequency dan impression telah mencapai batas tertentu. 

Baca juga: Reach vs Impression, Mana yang Lebih Penting?

2. Hitung jumlah conversion dan cost per conversion dari social media advertising tergantung objective campaign

Conversion adalah keadaan dimana audiens take action terhadap social media advertising, bisa dengan melakukan purchase, mengunggah sesuatu, mengisi form, meng-klik profil bisnis, dan sebagainya. 

Dengan menghitung conversion dan cost per conversion dari social media advertising, akan lebih mudah bagi Anda untuk menganalisis ROI campaign. Anda juga bisa melihat apakah social media advertising berjalan dengan efektif sesuai dengan goal dan objective campaign yang Anda tetapkan sebelumnya. 

Jika objective Anda adalah mengajak audiens untuk mengisi form kuesioner, maka sudah seharusnya social media advertising dapat membantu Anda mendapat responden, bukan hanya sekedar menambah jumlah impression atau jumlah click

Anda bisa membuat CPA (Cost Per Action) Ads untuk memudahkan Anda dalam melacak jumlah conversion dan cost per conversion dengan Facebook Pixel yang bisa dihubungkan ke website atau mobile app Anda supaya Anda tahu ketika seseorang mengunjungi website atau mobile app dan melakukan conversion.  

Baca juga: Mengenal Facebook Pixel dan Manfaatnya Untuk Bisnis Anda

3. Lacak dari mana sumber traffic berasal

Jika Anda tidak tahu darimana traffic berasal, Anda akan kebingungan dalam menganalisis social media advertising yang telah berjalan. Anggap saja Anda menggunakan social media advertising di tiga media sosial yang berbeda, seperti Instagram, Facebook, dan TikTok. Anda menargetkan audiens dari ketiganya ke konten yang sama. 

Beberapa hari setelahnya, Anda melihat konten Anda telah mendapat ribuan likes dan ratusan comment di dalamnya. Setelah melacak sumber traffic, Anda menemukan bahwa 90% traffic berasal dari social media advertising di Instagram dan TikTok. Berangkat dari informasi ini, Anda bisa lebih fokus untuk menjalankan iklan di dua media sosial ini. Sebaliknya, Anda bisa mengurangi jumlah social media advertising di Facebook. 

Dengan begitu, Anda bisa menghemat budget social media advertising dan membuat iklan Anda menjadi lebih efektif dan efisien. Untuk melacak sumber traffic, Anda bisa menghubungkan social media advertising dengan Google Analytics dan harus menggunakan UTM melakukan code tracking traffic dengan melihat laporan Traffic Sources. 

4. Cek click-through rate dari social media advertising

Ketika Anda menjalankan social media advertising, khususnya cost per click ads, Anda harus mengukur rasio orang yang melihat iklan Anda dan jumlah orang yang meng-klik iklan tersebut (take action). Anda bisa mengukur click-through rate (CTR) dengan membagi jumlah click dengan impression. Jika Anda memiliki 5 click dan 1,000 impressions, maka CTR Anda sebesar 0.5% 

Lalu, apa artinya? Ini berarti semakin tinggi CTR menunjukkan bahwa iklan Anda dapat menarik perhatian audiens dengan baik dan mampu membuat audiens melakukan aksi dengan mudah. Hal ini juga berkorelasi dengan hasil biaya iklan per klik yang dapat lebih rendah.

5. Kalkulasi ROAS (Return on Ad Spend) untuk mengukur efektivitas iklan

Return on Ad Spend (ROAS) dapat dihitung dengan membagi revenue dan ad cost di kali 100. Semakin tinggi nilai ROAS menunjukkan bahwa iklan Anda mampu menghasilkan keuntungan dengan maksimal dengan hanya mengeluarkan biaya yang rendah. Mudahnya, dengan menghitung ROAS Anda bisa mengetahui seberapa besar pendapatan yang bisa Anda hasilkan dengan biaya ads yang dikeluarkan. 

Jika dengan budget ads Rp1 juta Anda hanya menghasilkan penjualan sebesar Rp200 ribu, maka biaya yang Anda keluarkan lebih besar dari apa yang Anda dapatkan. Hal ini mengindikasikan social media advertising yang kurang efektif. 

Target Anda ialah mendapat nilai RoAS yang positif. RoAS mirip dengan ROI, namun RoAS lebih fokus ke satu campaign yang spesifik sedangkan ROI digunakan untuk menghitung efektivitas keseluruhan campaign yang Anda jalankan. Indikator ROAS dapat dikatakan baik atau tidaknya, ChubbyRawit menggunakan standar di angka 400-500%.

Meski begitu, Anda harus melihat kembali objektif dari social media advertising yang Anda jalankan. Jika objektif utama Anda untuk meningkatkan revenue, maka Anda harus menghitung dan menganalisis RoAS. Namun jika objektif utama Anda untuk meningkatkan engagement, Anda bisa fokus ke metrik engagement seperti jumlah like, comment, dan share.

Bagi para pemilik bisnis dan marketer, mempelajari social media advertising adalah salah satu aspek yang berperan penting untuk kemajuan dan perkembangan bisnis. Kunci terpenting adalah berani mencoba. Mulailah dari bujet yang kecil terlebih dahulu dan pelajari berbagai tips dalam menjalankan social media advertising. Setelah menjalankan social media advertising berulang kali, Anda akan memahami kriteria social media advertising seperti apa yang paling efektif untuk bisnis Anda. Ingat, ads tidak melulu soal konversi atau sales atau penjualan, banyak juga objektif lainnya yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan bisnis. 

Jika Anda membutuhkan bantuan untuk mengiklankan bisnis Anda dengan social media advertising, ChubbyRawit selalu siap membantu! Tinggalkan kontak Anda dengan mengisi formulir dibawah ini, dan konsultan kami akan segera menghubungi Anda.