branding
Posted in

5 Cara Membangun Brand Advocacy untuk Bisnis

Chubbyrawit Digital Marketing Agency

Brand advocacy

Sebelum membaca artikel ini lebih jauh, pastikan Anda sudah membaca artikel sebelumnya tentang mengenal brand advocacy dan manfaatnya bagi bisnis.

Brand advocacy bisa menjadi kunci agar suatu bisnis bisa terus berkembang. Bisa dibayangkan betapa fustrasinya jika bisnis Anda tidak lagi dibicarakan oleh publik dan mulai digantikan dengan bisnis-bisnis lainnya.

Tidak peduli seberapa hebatnya produk atau layanan bisnis Anda, jika tanpa brand visibility, tidak akan ada yang tahu bisnis Anda, dan mengapa bisnis Anda penting.

Selain upaya marketing yang tetap harus dijalankan, branding tidak boleh sampai dilewatkan jika Anda ingin bisnis Anda bisa terus berkembang dan diketahui oleh market Anda.

Di artikel ini akan membahas mulai dari cara menemukan brand advocate, cara menghubah pelanggan menjadi brand advocate, hingga tips untuk memulai brand advocacy untuk bisnis Anda.

Cara menemukan brand advocate

Menurut Bazaar Voice. dalam laporan “Talking to Strangers: Millennials Trust People over Brands”, media yang diperoleh dari sesama rekan atau dari mulut ke mulut mendapatkan hasil 4 kali lebih baik daripada melalui media berbayar.

Dengan begitu, penting bagi Anda untuk menemukan brand advocate yang tepat untuk bisnis Anda. Pada umumnya, terdapat 4 kelompok brand advocates yang bisa Anda dapatkan:

1. Karyawan

Karyawan Anda memiliki pengetahuan paling banyak tentang produk dan layanan Anda.

Oleh karena itu, karyawan bisa menjadi brand advocate terbaik Anda. Selain itu, bisnis dapat menjangkau audiens yang lebih luas hanya dengan mendorong karyawan mereka untuk bergabung dengan program advokasi.

2. Mitra bisnis

Kemitraan yang kuat dan program afiliasi juga dapat menjadi sumber yang bagus untuk memperluas basis pelanggan dan brand awareness.

3. Pelanggan

Pelanggan tidak berafiliasi dengan perusahaan Anda. Ini membuat dukungan mereka lebih tulus dan berpengaruh calon pelanggan Anda.

Banyak calon pelanggan yang bergantung pada ulasan pelanggan yang ada dan dari mulut ke mulut.

Brand advocacy dari pelanggan adalah cara yang ampuh untuk menarik dan mendapatkan pelanggan baru.

4. Orang yang menyukai brand Anda

Salah satu yang menarik dari brand advocacy adalah orang yang belum menjadi pelanggan-pun tetap bisa menjadi brand advocate untuk bisnis Anda.

Kenapa bisa begitu?

Sekarang coba jawab pertanyaan berikut. Jika teman Anda yang meminta saran kepada Anda untuk membeli sebuah mobil dengan budget 10 miliar, mobil apa yang akan Anda sarankan?

Meskipun Anda belum memiliki mobil tersebut, Anda pasti akan merekomendasikan suatu brand mobil yang tepat sesuai dengan budget yang dimiliki oleh teman Anda bukan?

Seperti itulah cara kerjanya. Untuk sampai di tahap ini, bisnis Anda harus memiliki branding dan karakter yang kuat sehingga bisa dikenal oleh banyak orang.

Anda bisa menggunakan brand archetype untuk memberikan karakter dan memanusiakan bisnis Anda agar semakin dikenal oleh lebih banyak orang.

 

Setelah mengetahui kelompok dari brand advocate, sekarang adalah saatnya untuk mengidentifikasi orang-orang yang memiliki afiliasi kuat dengan bisnis Anda:

  • Cek di situs review dan hubungi orang-orang yang meninggalkan testimonial positif untuk bisnis Anda.
  • Gunakan social listening tools dan pantau individu yang terlibat di channel Anda
  • Komunikasikan dengan mitra bisnis Anda tentang program advokasi bersama
  • Komunikasikan dengan tim internal Anda tentang program brand advocacy

Baca juga: Cara Mengukur Kinerja Branding Untuk Bisnis Anda

Cara mengubah pelanggan menjadi brand advocate

Bagaimana, sudah mulai tergambar kan bagaimana Anda bisa menemukan brand advocate untuk bisnis Anda?

Salah satu kelompok yang disebutkan di atas tadi adalah dari kelompok pelanggan. Sayangnya, tidak semua pelanggan akan secara langsung menjadi brand advocate Anda.

Untuk mengubah pelanggan menjadi brand advocate, Anda harus membangun fondasi yang kuat untuk kepuasan pelanggan, dengan produk dan layanan yang memuaskan pelanggan serta komitmen terhadap layanan pelanggan.

  • Jadikan bisnis Anda menjadi top of mind untuk pelanggan Anda

Keputusan bisnis Anda harus mempertimbangkan kebutuhan pelanggan Anda. Apa yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah mereka dan menjawab pertanyaan mereka?

Bagaimana Anda bisa membuat mereka merasa dihargai? Pelanggan Anda layak untuk merasa dihargai dan dikepalai. Berikan pelayanan terbaik yang tidak dapat mereka temukan di tempat lain.

Ketika Anda memenuhi kebutuhan mereka dengan benar, ini akan mendorong loyalitas pelanggan dan promosi dari mulut ke mulut.

  • Hargai dan berterimakasihlah kepada pelanggan Anda

Pelanggan Anda menaruh uang mereka kepada Anda daripada pesaing karena mereka lebih menghargai Anda dalam beberapa hal.

Baik itu produk atau jasa yang lebih baik, pelayanan yang lebih baik, atau brand message yang lebih baik, mereka memilih Anda daripada orang lain.

Pastikan pelanggan Anda merasa dihargai. Ketika Anda mengungkapkan rasa terima kasih, mereka akan terus datang kembali. Anda bisa mengungkapkannya melalui program loyalti ataupun promo lainnya.

  • Dorong pelanggan untuk memberikan review online

Review online adalah cara mudah untuk memperluas jangkauan brand Anda.

Review online sama pentingnya dengan rekomendasi pribadi. Orang-orang menganggap serius review online. Semakin banyak ulasan positif yang Anda miliki, semakin baik tampilan brand Anda.

Baca juga: Pentingnya Branding dalam Marketing

Tips memulai brand advocacy

Nah, setelah mengetahui kelompok dari brand advocate dan cara mengubah pelanggan menjadi brand advocate, sekarang waktunya memulai brand advocacy.

Namun, sebelum melangkah lebih jauh mengenai stategi untuk membangun brand advocacy, perlu diingat bahwa upaya ini adalah upaya jangka panjang yang tidak bisa Anda dapatkan secara instan.

Anda harus membangun fondasi yang kuat terlebih dahulu, mulai dari budaya perusahaan, hingga kepemimpinan di bisnis Anda. Kedua hal tersebut akan sangat mempengaruhi langkah-langkah selanjutnya, dan bahkan akan mempengaruhi para brand advocate terutama dari karyawan dan mitra Anda.

LinkedIn mengatakan bahwa karyawan perusahaan cenderung memiliki pengikut 10 kali lebih banyak daripada perusahaan itu sendiri. Selain itu, meskipun hanya sekitar 2% karyawan yang membagikan ulang postingan perusahaan mereka, mereka bertanggung jawab atas 20% dari keseluruhan engagement.

Namun, bisnis perlu memiliki strategi brand advocacy yang ditetapkan dengan baik untuk mendapatkan hasil maksimal.

Baca juga: Tips Praktis Social Media Branding bagi Bisnis

Berikut ini adalah beberapa praktik yang bisa Anda lakukan untuk membangun program brand advocacy:

  • Tentukan tujuan dan sasaran Anda untuk strategi brand advocacy

Setiap inisiatif maupun perencanaan dalam bisnis, termasuk dengan program brand advocacy, harus ditentukan tujuan dan sasaran dengan jelas.

Jika tidak, akan mudah kehilangan fokus dan tidak memiliki dorongan untuk menjalankan strategi tersebut.

Oleh karena itu, Anda harus menentukan KPI untuk mendukung tujuan dan sasaran Anda.

Salah satu keuntungan dari program brand advocacy adalah dapat digunakan untuk berbagai tujuan dalam berbagai departemen. Baik itu departemen sales, marketing, atau SDM. 

Beberapa tujuan dan sasaran yang dapat dicapai dan diukur oleh program Anda:

  • Meningkatkan follower LinkedIn bisnis sebesar X%
  • Meningkatkan traffic website sebesar X%
  • Meningkatkan engagement di media sosial sebesar X%
  • Meningkatkan jumlah pelamar kerja yang memenuhi syarat sebesar X%
  • Tingkatkan jumlah review di Glassdoor sebesar X%
  • Dan lain-lain
  • Temukan brand advocate yang tepat dan manfaatkan pengaruh mereka

Menurut Weber Shandwick, 98% karyawan menggunakan setidaknya satu situs media sosial untuk penggunaan pribadi, 50% di antaranya sudah memposting tentang perusahaan mereka.

Itu berarti Anda sudah memiliki brand advocate dari kelompok karyawan. Ini juga berlaku dengan pelanggan, yang mungkin lebih jelas saat Anda mencari secara online.

Anda bisa mencari dari yang sudah ada, misalnya:

  • Likes, comment, atau share tentang bisnis Anda di social media
  • Memberikan review, baik dari karyawan atau pelanggan
  • Secara konsisten mengumpulkan (bisa melalui tag) orang lain untuk terlibat di social media bisnis Anda
  • Dan lain-lain

Anda bisa menggunakan social listening tools dan survei perusahaan untuk menemukan advocate ini.

Tujuannya adalah untuk terhubung dengan mereka, melihat apakah Anda dapat berkolaborasi lebih banyak, dan melihat apakah mereka dapat membantu meneruskan inisiatif brand advocacy ini.

  • Buat dan distribusikan konten internal yang menarik

Semakin menarik konten internal Anda, semakin banyak engagement dari advocate Anda.

Saat ini, karyawan tidak lagi mengonsumsi dan membagikan sembarang jenis konten. Oleh karena itu, kurasi konten yang menarik, menyenangkan, dan relevan sangat penting untuk mendorong engagement advocate Anda dalam program brand advocacy Anda.

Anda harus memiliki strategi konten yang beragam dengan menguji berbagai format konten seperti foto, infografis, video, webinar, podcast, dan format lain yang ingin dibagikan oleh advocate Anda.

Namun, banyak bisnis masih belum memiliki akses ke tools dan skills yang tepat yang memungkinkan mereka mendapatkan hasil maksimal.

Untuk ini, Anda bisa memanfaatkan social media agency yang akan membantu Anda membuat konten yang akan membantu mewujudkan program brand advocacy Anda.

  • Identifikasi tools dan anggaran yang mungkin diperlukan

Dalam jangka panjang, brand advocacy akan menghemat waktu dan uang bisnis Anda dalam hal marketing.

Banyak karyawan dan pelanggan Anda akan melakukan marketing untuk Anda, hal ini memungkinkan tim Anda untuk fokus pada area lain.

Namun, untuk memberikan hasil yang maksimal, Anda harus mengidentifikasi kemungkinan penggunaan tools dan pengeluaran anggaran yang mungkin diperlukan.

Misalnya seperti social listening tools yang sudah disebutkan sebelumnya, atau mungkin tools yang digunakan jika konten untuk media sosial bisnis Anda dibuat oleh tim internal Anda.

Bisa juga jika diperlukan untuk membuat program employee branding untuk mendukung program brand advocacy, atau program loyalti untuk menjaga kesetiaan pelanggan Anda.

Anda mungkin perlu mempertimbangkan mana yang akan ditangani oleh tim internal Anda, atau mungkin ada beberapa aspek yang perlu Anda berikan kepada pihak ketiga seperti digital marketing dan social media agency.

Dengan begitu Anda akan mulai melihat ROI dari segala aspek upaya yang akan Anda lakukan untuk program brand advocacy.

  • Berikan penghargaan pada brand advocate

Pada dasarnya, tujuan brand advocacy adalah untuk menumbuhkan jangkauan yang otentik dan organik. Dan advocate Anda umumnya berbagi dan merekomendasikan bisnis Anda tanpa mengharapkan imbalan apa pun atas upaya mereka.

Namun, dengan memberi insentif dan penghargaan, Anda dapat memberdayakan hubungan tersebut lebih jauh dan mulai melibatkan advocate yang potensial lainnya.

Ini tidak berarti selalu memikat dengan uang atau hadiah, tetapi dapat dilakukan dengan memposting ulang konten mereka, menawarkan diskon produk, program loyalti lainnya.

Ketika karyawan adalah advocate Anda, jelaskan bahwa Anda tidak memaksa mereka untuk terlibat tetapi tunjukkan apa untungnya bagi mereka. Dengan aktifnya karyawan, mereka dapat menumbuhkan jaringan mereka sendiri, memperluas pertumbuhan profesional mereka, dan bahkan diakui oleh perusahaan dengan berbagai cara.

Baca juga: Branding 101

Nah, itu tadi adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membangun brand advocacy untuk bisnis Anda. Mulai dari menemukan brand advocate untuk bisnis Anda, mengubah pelanggan menjadi brand advocate, hingga beberapa praktik yang bisa Anda lakukan untuk memulai brand advocacy Anda.

Bagaimana, ingin membangun brand advocacy untuk bisnis Anda dari sekarang?

Jika Anda ingin membangun brand advocacy namun ada beberapa hal sehingga Anda tidak bisa memulainya sendiri, ChubbyRawit siap membantu Anda!

ChubbyRawit akan membantu Anda dalam menentukan strategi branding yang tepat untuk bisnis Anda.

Silakan mengisi formulir di halaman contact us, dan konsultan kami akan menghubungi Anda untuk berdiskusi tentang solusi kebutuhan marketing bisnis Anda.

 

Penulis: Bayu Pamungkas