“Entrepreneurs are risk takers, willing to roll the dice with their money or reputation on the line in support of an idea or enterprise. They willingly assume responsibility for the success or failure of a venture and are answerable for all its facets.” (Victor Kiam)
Siapa sih yang tidak ingin sukses, tenar dan kaya seperti miliuner dunia Bill Gates, Mark Zuckerberg, Elon Musk dan pengusaha sukses lainnya? Profesi sebagai pengusaha ini pun kian digandrungi dan masuk dalam jajaran profesi bergengsi. Tidak tanggung-tanggung, institusi pendidikan pun beramai-ramai mendorong tumbuhnya pengusaha-pengusaha baru dengan memasukkan materi kewirausahaan ke dalam silabus pendidikan.
Beragam alasan yang menjadikan profesi sebagai entrepreneur ini makin diminati oleh generasi millenial. Diantaranya mandiri secara finansial, memiliki kendali penuh atas bisnis, menjadi boss bagi diri sendiri, menyalurkan kreativitas tanpa batas, tidak cocok dengan gaya hidup kantoran alias 9-5 dan lain sebagainya. Meski demikian, jangan terkecoh dengan pemikiran bahwa menjadi pengusaha dan membangun sebuah bisnis akan mudah.
Pasalnya, memulai bisnis jelas akan membutuhkan banyak sekali pengorbanan serta komitmen baik waktu, usaha dan kerja keras. Makanya muncul pepatah yang menyebut ‘entrepreneurship is not glamorous’. Faktanya, menjadi seorang pengusaha harus siap dengan segala risiko ketidakpastian serta penuh dengan paradoks. Dalam waktu bersamaan, menjadi pengusaha adalah hal yang paling mengasyikkan tapi sekaligus menakutkan, memuaskan namun juga membuat frustrasi, menggembirakan tapi menguras energi.
Nah, bila Anda berencana untuk memulai usaha, ternyata ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan direncanakan secara matang sebelum memutuskan menjadi pengusaha. Apa sajakah itu? Yuk simak 10 hal penting berikut agar bisnis Anda jauh dari kata gagal. Keputusan cerdas yang Anda buat sejak dini, maka semakin baik kesempatan yang dimiliki bisnis Anda untuk sukses.
Table of Contents
1. Riset, Riset, dan Riset
Jika Anda ingin memulai bisnis, Anda mungkin punya ide tentang apa yang ingin Anda jual, atau setidaknya pasar yang ingin Anda masuki. Jadi, sekarang saatnya menyeimbangkannya dengan fakta dan realita di pasar. Apakah ide atau pasar Anda berpotensi untuk sukses?
Sebelum menjalankan ide bisnis tersebut, dibutuhkan proses validasi sebelum melangkah lebih jauh. Untuk itu, lakukan riset pasar untuk mencari jawaban beberapa pertanyaan yang harus Anda jawab meliputi:
- Apakah ada kebutuhan untuk produk/layanan yang Anda antisipasi?
- Siapa yang butuh itu?
- Apakah ada perusahaan lain yang menawarkan produk/layanan serupa sekarang?
- Seperti apa kompetisi itu?
- Bagaimana bisnis Anda masuk ke pasar?
2. Membuat Rencana Bisnis (Business Plan)
Setelah Anda memiliki ide bisnis dan jawaban atas pertanyaan diatas, waktunya Anda membuat rencana bisnis. Rencana bisnis adalah cetak biru yang akan memandu bisnis Anda dari tahap awal pendirian hingga akhirnya bisnis bertumbuh, dan ini merupakan keharusan bagi semua bisnis baru. Membuat rencana bisnis memiliki ragam bergantung kepada jenis bisnis yang Anda pilih.
Jika Anda berniat mencari dukungan finansial dari investor atau lembaga keuangan, rencana bisnis tradisional adalah suatu keharusan. Jenis rencana bisnis untuk mencari dukungan pendanaan ini pada umumnya panjang dan menyeluruh serta memiliki seperangkat bagian umum yang dicari investor dan bank saat mereka memvalidasi gagasan Anda. Namun, jika Anda tidak mencari dukungan finansial, Anda bisa membuat rencana bisnis sederhana satu halaman yang memberi kejelasan tentang apa yang Anda harapkan dan bagaimana rencana Anda dalam menjalankan bisnis tersebut.
3. Perencanaan Keuangan
Memulai sebuah bisnis kecil memang tidak selalu harus menghabiskan banyak uang, namun akan tetap membutuhkan investasi awal serta kemampuan untuk menutupi biaya yang terus berlanjut sebelum Anda menghasilkan keuntungan. Susun spreadsheet yang memperkirakan biaya startup. Di sini kami bedakan menjadi 2 spreadsheet, spreadsheet biaya yang dibayarkan satu kali dalam satu tahun dan biaya yang dibayarkan perbulan.
Biaya yang dibayarkan satu kali dalam satu tahun, misalnya:
- Riset pasar
- Lisensi dan izin usaha serta merek dagang.
- Asuransi
- Branding
- Inventaris
- Acara pembukaan, penyewaan properti, dan lain-lain.
Serta biaya yang Anda harus antisipasi, dimana Anda perlu menjalankan bisnis Anda paling tidak selama 12 bulan, seperti:
- Biaya sewa kantor dan utilitas
- Biaya pemasaran dan periklanan
- Biaya produksi dan persediaan
- Biaya perjalanan, gaji karyawan, gaji Anda sendiri, dan lain sebagainya.
Selain itu, ada baiknya dalam melakukan perencanaan keuangan selalu melebihkan (over estimate) pengeluaran dan merendahkan (underestimate) pendapatan.
4. Tentukan Struktur Bisnis
Saatnya Anda menentukan struktur bisnis. Anda bisa memilih jenis usaha diantaranya perusahaan perseorangan, kemitraan, perseroan terbatas atau korporasi. Badan usaha atau struktur bisnis secara legal yang Anda pilih ini akan mempengaruhi banyak faktor dari bagaimana Anda mengajukan pajak Anda hingga kewajiban pribadi Anda bila terjadi kesalahan.
Jika Anda memiliki bisnis sendiri dan berencana untuk bertanggung jawab atas semua hutang dan kewajiban, Anda dapat mendaftarkan diri untuk kepemilikan tunggal. Sebagai alternatif, Anda bisa memilih kemitraan, sesuai namanya, berarti bahwa dua atau lebih orang dianggap bertanggung jawab secara pribadi sebagai pemilik bisnis.
Salah satu struktur yang paling umum untuk usaha kecil adalah perseroan terbatas. Pada akhirnya, pilihan ada pada Anda untuk menentukan jenis entitas yang terbaik sesuai dengan kebutuhan Anda saat ini dan tujuan bisnis masa depan.
5. Pilih dan Daftarkan Nama Bisnis Anda
Nama bisnis Anda akan berperan dalam hampir semua aspek bisnis Anda. Untuk itu, pastikan Anda memikirkan semua implikasi potensial saat Anda mengeksplorasi dan memilih nama bisnis Anda. Setelah memilih nama untuk bisnis Anda, Anda perlu memeriksa apakah itu merek dagang sudah atau sedang digunakan. Kemudian, Anda perlu mendaftarkannya ke departemen terkait.
Untuk pendaftaran nama perusahaan sebagai merek, maka Anda harus mendaftarkannya ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Sedangkan pendaftaran nama badan usaha atau perusahaan dalam proses pendirian perusahaan didaftarkan oleh notaris melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Kemenkumham.
Anda juga perlu untuk melengkapi dokumen perizinan atau lisensi (bila diperlukan) sebagai bagian dari proses memulai bisnis Anda sendiri. Ada berbagai izin usaha kecil dan izin yang mungkin berlaku, tergantung pada jenis bisnis yang Anda mulai dan tempat Anda berada. Anda perlu meneliti lisensi dan izin apa yang berlaku untuk bisnis Anda.
6. Bangun Tim Anda
Kecuali Anda berencana menjadi satu-satunya pegawai, Anda harus membangun tim hebat untuk membuat perusahaan Anda sukses.
Prioritas utama dalam membangun tim adalah mengidentifikasi kebutuhan dari Anda sendiri sebagai pemilik bisnis. Peran pekerja apa yang Anda butuhkan? Skill yang dibutuhkan, personality, mencari tahu bagaimana tim akan bekerja sama, bagaimana memberi umpan balik, jenjang antara satu pegawai dan lainnya, yang tak kalah penting adalah, menentukan peran dan tanggung jawab, pembagian kerja,, atau bagaimana bekerja sama bila terjadi konflik atau perbedaan pendapat.
Sebenarnya jika Branding Anda telah kuat di sini, maka Anda dapat dengan mudah mencari dan membentuk tim yang sesuai dengan bisnis Anda.
Jangan salah, meskipun Anda solopreneur alias pengusaha yang membangun bisnis sendiri bukan berarti Anda tidak memerlukan tim pendukung lho. Anda bisa membangun tim pendukung ini yang dapat terdiri dari mentor, pelatih usaha kecil, atau bahkan keluarga Anda, dan berfungsi sebagai sumber saran, serta motivasi dan harapan saat rencana tidak berjalan dengan baik.
7. Bangun Brand Anda
Sebelum mulai menjual produk atau layanan, Anda perlu membangun merek dan mendapatkan calon ‘fans’ yang siap untuk ‘berlari’ saat Anda benar-benar membuka bisnis tersebut. Membuat brand identity yang dapat membantu orang mengidentifikasi merek Anda dengan mudah, dan gunakan secara konsisten di semua platform Anda, termasuk situs web perusahaan Anda. Gunakan social media untuk menyebarkan berita tentang bisnis baru Anda. Anda juga bisa menawarkan kupon dan diskon kepada pengikut bisnis Anda begitu diluncurkan sebagai sarana promosi. Pastikan untuk juga menjaga aset digital ini tetap up to date dengan konten menarik dan relevan tentang bisnis dan industri Anda.
8. Promosikan Bisnis Anda
Salah satu tantangan yang dihadapi pemilik bisnis adalah mereka tidak tahu bagaimana cara menjualnya. Anda sebagai pemilik bisnis harus bersiap untuk bisa berbicara dengan percaya diri tentang bisnis Anda. Sebagai pemilik bisnis baru, Anda dituntut untuk memasarkan dan meluaskan jaringan terus-menerus. Mulai dari membangun hubungan dengan klien hingga menegosiasikan persyaratan pembayaran kepada vendor dibutuhkan komunikasi yang baik dan profesional. Untuk Anda yang belum memiliki ketrampilan ini, ada baiknya Anda persiapkan sejak dini sebagai investasi awal.
9. Kembangkan Bisnis Anda
Setelah Anda berhasil meluncurkan bisnis dan menghasilkan penjualan pertama, Anda dituntut untuk mendapatkan keuntungan agar bisnis tetap bertahan. Makanya, pengembangan bisnis merupakan hal penting yang harus Anda lakukan terus menerus. Tentu saja akan memakan waktu dan usaha.
Salah satu caranya adalah berkolaborasi dengan merek yang lebih mapan di industri Anda. Cara ini bagus untuk meraih pertumbuhan. Selain itu, bergabunglah dengan perusahaan atau brand lain atau bahkan menggunakan jasa digital marketing agency yang dapat membantu memasarkan produk atau layanan Anda, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Anda dapat lebih fokus dalam mengembangkan jenis produk atau layanan Anda.
10. Menggandeng Mentor atau Coach
Sebagai pengusaha baru alias newbie, Anda pasti akan memerlukan bimbingan dan saran dari pengusaha lain. Oleh sebab itu, Anda harus mengembangkan hubungan dengan pengusaha veteran sebagai mentor atau coach Anda. Keberadaan mereka akan memberi tahu Anda jika Anda berada di jalur yang benar. Mereka juga akan membantu Anda meningkatkan kecerdasan emosi serta kepercayaan diri Anda. Memiliki mentor yang lebih matang dan sukses cenderung akan berimbas pada kontrol yang lebih besar atas emosi Anda.
Memulai bisnis memang berisiko dan menantang. Namun bila bisnis Anda telah dipersenjatai dengan alat dan informasi yang tepat, Anda sudah berada di jalur yang benar. Sebagai digital marketing agency di Jakarta, ChubbyRawit akan membantu memenuhi kebutuhan bisnis Anda mulai dari branding, pemasaran, periklanan hingga membangun online presence untuk brand Anda. Tuliskan pertanyaan Anda di kolom formulir bawah ini, konsultan kami akan segera membantu Anda.
Perlu diingat, bahwa kesuksesan tidak terjadi dalam semalam. Dibutuhkan dedikasi serta konsistensi dalam menjalankan rencana yang telah Anda buat. Good luck!