Setelah mengenal tentang emotional marketing, berarti langkah selanjutnya adalah mengeksplorasi bagaimana membangun strategi emotional marketing. Ada berbagai cara untuk memasarkan produk atau bisnis Anda menggunakan emosi. Namun, sebaiknya Anda memulai dari yang pertama, karena emosi spesifik apa yang Anda targetkan akan bergantung kepada siapa target market Anda.
Table of Contents
#1 Ketahui Target Audiens
Mengetahui target audiens merupakan langkah penting sebelum melakukan program marketing atau kampanye apa pun, termasuk juga emosional marketing. Bagaimana Anda dapat membuat konten yang akan direspon dengan baik, bila Anda tidak tahu audiens Anda. Bagaimana Anda tahu emosi seperti apa untuk memperoleh respons terbaik, emosi yang paling berharga bagi mereka dan Anda?
Untuk itu, sebelum memutuskan emosi mana yang akan dianyam ke dalam strategi Anda, lakukan beberapa riset target audiens secara serius. Seperti halnya strategi marketing lainnya, Anda tentu ingin mendapatkan emosi yang beresonansi dengan poin rasa sakit atau keinginan dan impian umum audiens. Dengan meneliti audiens Anda secara mendalam tentu saja akan memberikan informasi yang komprehensif untuk mengambil keputusan strategi marketing Anda yang lebih baik dan menghemat waktu serta sumber daya berharga Anda.
#2 Storytelling
Bercerita atau storytelling adalah cara pasti untuk bisa terhubung dengan audiens Anda. Baik melalui kesedihan, kemarahan, semangat atau kegembiraan, dengan storytelling akan lebih mudah dihubungkan dan dibagikan. Salah satu contoh adalah iklan dari Gopay x Alfamart versi Ibuku Pahlawanku. Dalam iklan ini memiliki ide yang sederhana dan pengambilan gambar yang sederhana yang mencerminkan kehidupan keseharian orang awam. Tapi bagaimana mengemas cerita tentang pentingnya peran Ibu dalam kehidupan yang ternyata sanggup digantikan dengan baik oleh sang ayah. Kelihaian storytelling dalam iklan ini sangat menyentuh hati yang membuat iklan ini berbeda dari iklan lain dalam tema yang sama.
#3 Menginspirasi Audiens
Salah satu cara untuk menggunakan emotional marketing adalah dengan menginspirasi audiens Anda. Pemasaran inspirasional dapat mengambil beberapa bentuk. Brand Anda dapat menceritakan kisah seseorang yang mengatasi tantangan atau kesulitan, atau kisah from zero to hero seorang influencer atau selebriti. Dengan melihat atau membaca cerita inspirasional dapat meningkatkan pelepasan dan produksi oksitosin di otak.
Oksitosin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk perasaan empati, dan untuk perasaan terhubung yang sering dimiliki orang-orang. Menginspirasi audiens Anda dapat membuat mereka merasa terhubung dengan brand Anda.
#4 Buat Gerakan atau Komunitas
Anda bisa menggunakan emotional marketing untuk membangun gerakan atau komunitas yang sesuai dengan target market brand Anda dengan memanfaatkan beberapa pemicu psikologis yang berbeda. Efek ikut-ikutan ini akan membuat orang penasaran dengan apa yang dilakukan orang banyak. Selain itu, perasaan persahabatan, penerimaan, dan kegembiraan dapat menciptakan rasa loyalitas terhadap brand Anda.
Salah satu contoh sukses adalah brand sepatu TOMS yang suskes membangun emosi dengan komunitas ini. Dengan membeli sepasang TOM, konsumen tidak hanya membantu seseorang yang membutuhkan, tetapi secara otomatis juga bergabung dengan komunitas TOM. Marketer TOMS meningkatkan komunitas ini dengan mempromosikan kegiatan seperti “One Day Without Shoes” dan mendorong pelanggan mereka untuk menggunakan tagar saat berbagi gambar atau UGC.
#5 Aspirasional
Selain inspirasional, Anda juga bisa menciptakan sebuah brand yang menjadi impian konsumen, keinginan mereka untuk mencapai tujuan atau menikmati gaya hidup atau pengalaman yang mereka dambakan dengan kampanye aspirasional. Marketer yang memilih pendekatan aspirasional ini harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen serta memenuhi ekspekstasi pelanggan mereka serta bagaimana brand mampu mencerminkan citra diri dan identitas konsumen. Selanjutnya, brand juga harus bisa membangun sebuah kisah yang mampu menghidupkan mimpi itu.
Red Bull mengeksekusi pendekatan ini dengan baik melalui kampanye “Red Bull Gives You Wings”. Dalam kampanye ini mereka menampilkan momen intens di mana atlet sejati mencapai tujuan dan impian mereka. Iklan ini juga mengaitkan Red Bull dengan perasaan kegembiraan, kegembiraan, dan berharap bahwa, suatu hari, konsumennya dapat mencapai impian mereka juga. Hal ini juga ditunjukkan dengan punchline iklan, “if you believe it, then anything is possible.”
#6 Local Pride
Cara lain untuk memanfaatkan emosi orang dengan strategi marketing Anda adalah dengan mengambil pendekatan lokal. Apakah Anda sedang berbicara dengan orang-orang di kota besar (seperti Jakarta, Surabaya) atau kota kecil (seperti Cikarang). Dengan mengambil pendekatan lokal akan dapat membantu orang merasa lebih terhubung dengan komunitas mereka dan memberi mereka rasa bangga di tempat-tempat mereka tinggal.
Selain itu, dengan pendekatan lokal akan memudahkan Anda untuk lebih menargetkan strategi marketing Anda. Misalnya, jika Anda tahu bahwa Anda sedang berbicara dengan orang-orang di Cikarang, Anda dapat memasukkan hal-hal yang “eksklusif” ke wilayah Cikarang ke dalam kampanye Anda.
#7 Bangun Nostalgia Audiens
Karakter manusia pada dasarnya adalah senang bernostalgia, atau melihat masa lalu dengan perasaan, niat baik dan kebahagiaan. Tidak heran bila waralaba film seperti “Star Wars” bisa bertahan hingga merayakan ulang tahun ke-40. Oleh sebab itu, nostalgia juga bisa berfungsi dalam strategi marketing.
Menggunakan nostalgia sebagai strategi emotional marketing akan sukses bila brand atau bisnis Anda memiliki sejarah yang agak panjang. Anda dapat menceritakan kisah berdasarkan ingatan orang-orang tentang perusahaan atau produk Anda dari “masa lalu,” atau mengundang orang untuk berbagi cerita sejarah mereka dengan perusahaan atau brand Anda.
Membangun emosi ke dalam strategi marketing adalah cara yang pasti untuk menarik, beresonansi dan mendorong audiens Anda untuk bertindak. Untuk berhasil menempatkan emosi dalam strategi marketing Anda, kenali audiens Anda dan tahu emosi mana yang paling cocok.
Ingat bahwa mengetuk emosi konsumen bukan hanya sekedar membuat mereka membeli apa yang Anda jual. Namun, juga tentang membantu membangun perasaan, niat baik serta kepercayaan antara konsumen dan brand.
Anda merasa pendekatan emosi ini pendekatan yang tepat untuk brand Anda, namun bingung memulai darimana? Atau bingung mengambil angle cerita yang tepat? Jangan khawatir, ceritakan bisnis Anda ke ChubbyRawit melalui form contact us, konsultan kami akan segera menghubungi Anda kembali untuk diskusi lebih lanjut. GOOD LUCK!