Dengan kesuksesan perusahaan B2C dalam memanfaatkan social media, tak demikian dengan perusahaan B2B. Perusahaan B2B masih mengandalkan taktik pemasaran tradisional seperti cold calling dan breakfast network meeting. Walaupun taktik tersebut masih efektif, namun tak ada salahnya bila memanfaatkan social media juga. Sebaiknya Anda harus mengintegrasikan social media ke dalam strategi pemasaran Anda untuk hasil yang lebih baik lagi.
Percayalah, social media tidak hanya diperuntukkan bagi perusahaan pakaian dan kecantikan. Lebih dari itu, social media bisa digunakan untuk berbagai jenis industri dan bisnis. Ada lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia di social media. Setidaknya, sebagian kecil dari mereka pasti akan tertarik dengan industri Anda. Tugas Anda adalah untuk menemukannya.
Kuncinya adalah memikirkan jenis konten yang disukai audiens Anda, tanpa harus terasa narsis. Buat konten social media tentang audiens Anda, bukan tentang bisnis Anda. Dengan demikian, bahkan jika Anda berada dalam industri yang membosankan, Anda tetap dapat memberikan konten yang layak untuk dibagikan di sosial media dan terus membangun audiens Anda. Simak lima tips praktis berikut dalam membangun social media untuk perusahaan B2B.
Table of Contents
#1. Jangan Batasi Hanya di LinkedIn
LinkedIn telah mengembangkan reputasi sebagai platform social media B2B terpopuler untuk para professional maupun perusahaan. Bahkan, Content Marketing Institute menyebut bahwa 63 persen marketer menilai LinkedIn sebagai platform social media B2B yang paling efektif. Akibatnya, banyak marketer B2B merasa perlu kehadiran di LinkedIn dan tidak ada yang lain. Alasan di balik ini adalah mereka melihat social media sebagai cara untuk menghasilkan prospek, yang membuat LinkedIn menarik. Namun yang harus diingat, tujuan pertama social media marketing B2B Anda adalah branding dan bukan menghasilkan prospek.
Tujuan pertama social media marketing B2B Anda adalah branding dan bukan menghasilkan prospek.
Saat Anda menempatkan tujuan branding terlebih dulu, hal ini akan memberi Anda perspektif berbeda tentang platform social media mana yang akan Anda pilih. Dengan demikian, Anda tak lagi membatasi LinkedIn, tapi juga bisa merambah ke Instagram, Facebook atau pun Twitter. Studi yang dilakukan oleh Social Media Examiner menemukan bahwa lebih banyak perusahaan B2B mulai memanfaatkan social media di luar LinkedIn. Perusahaan yang menggunakan Instagram, Google+ dan platform lainnya menyadari pentingnya menggunakan social media untuk branding daripada hanya untuk mencari prospek.
- 89% pemasar B2B menggunakan LinkedIn
- 88% menggunakan Facebook
- 83% menggunakan Twitter
- 61% menggunakan Google+
- 55% menggunakan YouTube
- 39% menggunakan Pinterest
- 26% menggunakan Instagram
Bila Anda masih ragu untuk menggunakan social media selain LinkedIn, ada baiknya Anda melihat social media apa yang digunakan oleh kompetitor Anda untuk membangun audiens. Atau, Anda juga bisa melihat perusahaan terbaik di industri Anda dan lihat platform mana yang mereka dominasi. Setidaknya, cara ini akan memberi Anda gambaran dari mana harus memulai.
#2. Membangun Kepribadian
Faktanya, banyak perusahaan B2B menggunakan social media dengan postingan yang kurang memiliki kepribadian dan human touch. Rasa takut memicu kontroversial membuat beberapa marketer B2B tidak berani mengambil pendekatan yang lebih kreatif. Padahal, sebenarnya Anda bisa berkreasi dengan suara social media tanpa takut tidak pantas dan tetap menjadi berita utama. Gunakan social media sebagai sarana untuk memanusiakan brand Anda. Ikuti jejak perusahaan B2C dan tambahkan beberapa keberanian dan kreativitas ke dalam konten social media Anda untuk terhubung dan terlibat dengan audiens. Coba simak tips berikut untuk memulai membangun kepribadian di social media ini:
- Gunakan Percakapan. Perusahaan Anda bisa menjadi entitasnya sendiri. Misalnya, Anda bisa menggunakan kata-kata seperti kami saat Anda membicarakan perusahaan Anda.
- Terlibat dengan pengguna atau followers Anda dan jangan hanya menyiarkan pesan Anda. Social media adalah tentang berinteraksi secara real-time. Untuk itu, jangan takut untuk berbicara dengan audiens Anda melalui platform social media Anda.
- Jangan takut memiliki selera humor. Social media bisa sebagai ruang di mana orang dapat bersenang-senang, berbagi konten dan berkomunikasi. Termasuk untuk perusahaan B2B, karena pada dasarnya sebagian besar pembuat social media ini tidak benar-benar berniat membuat platform yang sempurna untuk bisnis Anda. Makanya, Anda masih bisa untuk memanfaatkan celah ini dengan sedikit humor atau komunikasi yang kreatif dan menarik.
Baca juga Brand Persona: Apa dan Mengapa Penting?
#3. Pilih Orang yang Tepat
Bila Anda sudah berkomitmen untuk menggunakan social media, artinya Anda sebaiknya mempekerjakan seorang social media manager atau karyawan yang harus bertanggung jawab atas social media marketing Anda. Bila Anda memilih untuk hire karyawan baru, pastikan untuk mencari seseorang yang memiliki latar belakang social media marketing, bukan hanya seseorang yang memiliki pengetahuan tentang industri Anda saja. Social media marketer yang berbakat akan mempelajari seluk beluk perusahaan dan industri Anda. Namun, bila Anda memilih untuk menunjuk karyawan yang ada untuk mengurus hal ini, pastikan Anda bersedia berinvestasi untuk karyawan tentang social media marketing. Entah itu melalui seminar, kursus online atau blog, karyawan yang akan bertanggung jawab atas social media B2B Anda perlu belajar tentang cara dan bagaimana mendapatkan hasil yang maksimal.
#4. Buat Strategi Tertulis
Membuat strategi tertulis merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis maupun industri apapun. Termasuk dalam mendokumentasikan rencana social media Anda. Hal ini akan memungkinkan Anda dalam menentukan sasaran dan menggambarkan jalan atau peta yang jelas tentang bagaimana Anda akan mencapainya. Selain itu, dengan strategi tertulis ini akan membuat semua orang tetap berada pada jalan yang sama, dan memungkinkan Anda untuk menyesuaikan strategi kapan pun saat Anda membutuhkannya.
Dalam strategi social media ini harus menjawab pertanyaan penting seperti:
- Siapa target audiens Anda?
- Platform sosial apa yang akan Anda gunakan?
- Jenis konten apa yang akan Anda publikasikan?
- Apa tujuan Anda menggunakan social media?
- Metrik media sosial mana yang akan Anda gunakan untuk mengukur usaha Anda?
- Bagaimana pesaing Anda menggunakan media sosial?
#5. Pelajari Seni Soft Selling
Walaupun prospek seharusnya bukan menjadi fokus utama Anda dalam menggunakan social media. Namun, masih sangat penting untuk memastikan upaya social media Anda terbayarkan. Di situlah social selling bekerja. Social selling atau soft selling menggunakan social media untuk mengenalkan prospek kepada brand atau bisnis Anda.
Tujuan soft selling adalah untuk menemukan orang-orang yang bisa mendapatkan keuntungan dari produk Anda, dan membangun hubungan dengan mereka dengan menyediakan konten dan nilai tambah yang bermanfaat. Hal ini dilatarbelakangi proses pembelian yang telah berubah secara signifikan berkat social media. Termasuk untuk perusahaan B2B. Saat ini, pembeli tidak membutuhkan perusahaan untuk menjangkau mereka untuk menemukan produk dan layanan baru.
Sebaliknya, sekarang pembeli melakukan 90 persen dari proses pembelian mereka sendiri. Mereka melihat ulasan, berselancar di internet untuk mencari solusi atas masalah mereka dan mencari tahu tentang perusahaan baru melalui social media. Faktanya, 55 persen pembeli B2B mencari informasi di social media. Alasan lain mengapa soft selling bermanfaat bagi perusahaan B2B karena hanya sedikit brand atau perusahaan yang bersedia melakukannya. Sebagian besar perusahaan B2B masih mengandalkan taktik outbound marketing seperti cold calling dan direct mail. Membangun online presence di social media akan membedakan Anda dari kompetitor.
Pembeli melakukan 90% dari proses pembelian mereka sendiri, melihat ulasan, berselancar di internet untuk mencari solusi atas masalah mereka dan mencari tahu tentang perusahaan baru melalui social media, dan ada 55% pembeli B2B mencari informasi di social media.
Social media bagi perusahaan B2B sekarang bukanlah hanya sekedar opsi, karena terbukti penggunaannya pun penting bagi perusahaan B2B. Nah, tinggal Anda yang harus mencari cara untuk membuatnya bekerja untuk bisnis Anda. Jika Anda belum menggunakan social media marketing, Anda sudah ketinggalan zaman. Sekarang saatnya untuk melirik social media untuk brand awareness dan mendapatkan prospek.
Anda tak yakin bila karyawan Anda memiliki skill atau kemampuan ini atau bersedia mendedikasikan diri untuk mengelola social media Anda? Jangan khawatir, Anda bisa kok meng-hire digital marketing agency untuk pengelolaan social media B2B Anda. ChubbyRawit hadir sebagai solusi atas kebutuhan social media Anda mulai dari editorial plan, kurasi konten, publikasi, monitoring hingga evaluasi dan reporting. Segera isi kontak Anda pada formulir dibawah ini, dan biarkan konsultan kami menghubungi Anda untuk berdiskusi tentang kebutuhan bisnis Anda.