Sebagai marketer, rasanya semua tahu pentingnya menciptakan persona sebelum meluncurkan strategi social media marketing. Seperti halnya strategi marketing lainnya, Anda tentu tidak ingin membuat konten tanpa melakukan penelitian yang tepat dan mengembangkan strategi.
Biasanya Anda akan memulai dengan mendefinisikan persona pembeli brand Anda untuk menentukan jenis konten yang harus Anda hasilkan dan pada saluran apa yang harus Anda gunakan untuk mempromosikan konten tersebut. Siapa pelanggan ideal Anda? Konten apa yang akan memberikan nilai bagi mereka? Di mana Anda bisa menjangkau mereka?
Nampaknya hanya sekedar pertanyaan sederhana, tetapi untuk mendapatkan kebenaran, Anda perlu melakukan penelitian. Social media personas akan menempatkan wajah Anda ke basis pelanggan sehingga memungkinkan Anda untuk lebih mendefinisikan dan memasarkan kepada pelanggan Anda yang paling menguntungkan.
Mengapa harus punya social media persona? Mengingatkan kembali definisi social media persona adalah representasi fiktif dari pelanggan ideal Anda. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti demografi, minat, dan pain point, personas melukiskan gambaran individu yang Anda coba jual. Dengan kata lain, profil pelanggan sempurna Anda.
Mungkin Anda mencoba menjangkau generasi milenial. Atau malah mungkin Anda memilih target para baby boomer. Dengan cara apa pun, menciptakan persona dapat membantu Anda untuk fokus pada strategi sosial yang lebih jelas dan dapat ditindaklanjuti.
Bagaimana? Masih ragu? Ada baiknya Anda mempertimbangkan manfaat dari social media persona di bawah ini.
Table of Contents
#1. Meningkatkan Strategi Konten
Adanya persona social media tak hanya menemukan brand voice Anda atau mempublikasikan konten yang relevan, tapi juga akan membantu Anda menemukan konten yang ‘berbicara’ kepada audiens yang berbeda.
Contohnya, adalah Denny’s – sebuah brand yang terkenal karena Instagramnya yang sarat dengan meme dan Twitter yang aneh. Tapi, feeds ini menjadi favorit dari generasi millennial yang haus akan humor daripada strategi marketing restoran yang tradisional.
Sementara itu, Denny’s mengambil pendekatan yang sama sekali berbeda pada Facebook. Denny’s memilih untuk mempublikasikan konten yang ‘lebih aman’ dan lebih tradisional untuk berbicara kepada audiens yang lebih tua. Menariknya, postingan mereka masih tetap mendapatkan banyak likes.
Belajar dari strategi Denny’s, brand ini jelas menargetkan social media personas yang berbeda berdasarkan platform mereka daripada mengambil pendekatan satu persona untuk semua. Segmentasi semacam ini memungkinkan mereka untuk berbicara dengan banyak basis pelanggan dan berinteraksi dengan audiens menggunakan gaya konten dan platform yang mereka sukai.
#2. Memungkinkan Kampanye Ads yang Menarik
Bukan rahasia lagi bahwa kampanye ads di Facebook dan Instagram tidak lagi terjangkau secara organik. Dan sebagian besar kesuksesan iklan pada kedua social media ini bermuara pada data pemirsa yang terperinci. Dengan mendefinisikan profil social media Anda, Anda dapat membidik penargetan iklan yang disesuaikan untuk pelanggan terbaik Anda.
Adanya penargetan terperinci pada Facebook memungkinkan Anda untuk berbicara dengan social persona tertentu. Ketika platform iklan memungkinkan brand untuk menargetkan berdasarkan segala hal mulai dari usia dan lokasi hingga minat terkait, memiliki persona berguna untuk iklan yang lebih menarik yang berbicara dengan keinginan dan kebutuhan khusus konsumen atau audiens Anda.
#3. Manfaatkan target pemirsa yang menguntungkan
Anda mungkin sudah sangat paham bahwa persaingan di ranah social media sangat panas dan ganas, tidak peduli siapa target audiens Anda. Oleh sebab itu, dengan social media persona dapat membantu Anda mendefinisikan siapa saja para pelanggan itu dan di mana mereka ‘nongkrong’.
Contoh suksesnya adalah brand Overtone benar-benar keren dengan basis pelanggan mereka daripada menampilkan diri sebagai brand kecantikan generik. Feeds mereka menampilkan terutama wanita milenium bukanlah kebetulan, juga bukan tingkat keterlibatan yang tinggi yang didapatkan merek di pos tertentu.
Sebuah perusahaan atau brand bisa memiliki lebih dari satu persona dengan harapan untuk menargetkan beberapa audiens, mengembangkan strategi yang disesuaikan untuk masing-masing audiens dan platform. Namun, dengan kekuatan wawasan digital di ujung jari Anda, Anda dapat terhubung dengan masing-masing dan satu dari kelompok-kelompok ini pada tingkat yang sangat pribadi.
Nah, Anda pasti penasaran bagaimana cara membangun social media persona untuk brand atau bisnis? Tenang. Baca terus artikel selanjutnya ya. Segera subscribe blog ini, agar tidak terlewatkan artikel-artikel terbaru seputar digital marketing dan social media.