Pemerintah, pada tahun 2015, mengumumkan ambisi Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar di dunia alias Indonesia Go Digital pada 2020. Tiga agenda utama dari kampanye ini adalah, mendukung delapan juta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar siap bersaing secara digital, lalu membantu satu juta petani go digital, terakhir menargetkan 200 start-up teknologi sampai 2020.
Target ini bukan mustahil terwujud, apalagi Indonesia sudah punya pondasi kuat untuk go digital.
Pertama, Anda tentu tahu bahwa Indonesia merupakan negara ke-empat dengan jumlah penduduk terbanyak, yakni mencapai lebih dari 225 juta penduduk. Kedua, dengan populasi demikian besar, orang Indonesia juga terkenal aktif menggunakan media sosial.
Mengacu survei yang dirilis Wearesocial Hootsuite awal tahun 2019, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150 juta atau sekitar 56 persen dari total populasi. Sedangkan pengguna media sosial mobile atau menggunakan gawai mencapai 130 juta atau 48 persen dari total populasi. Prediksinya, pada 2020 jumlah pengguna internet di Indonesia akan mencapai 215 juta dan menjadikannya populasi internet terbesar keempat di seluruh dunia.
Ketiga, pengguna internet di Indonesia juga terbilang aktif. Survei menyebutkan, bahwa rata-rata dalam sehari orang menghabiskan waktu 5 jam untuk berselancar di internet lewat komputer desktop atau tablet. Lalu 3 jam berselancar dengan perangkat gadget, dan rata-rata 2 jam dalam sehari untuk bermain sosial media.
Keempat, orang Indonesia tidak lagi ragu berbelanja online. Dapat dilihat dari grafik di atas, Indonesia menduduki posisi nomor 1 paling aktif dan sering melakukan transaksi e-commerce.
Jadi nggak heran donk kalau industri e-commerce, transportasi berbasis online , usaha rintisan berbasis online berkembang pesat karena pasar Indonesia sangat potensial. Wajar juga, kalau sekarang orang mulai tidak segan merintis bisnis walau modalnya terbatas.
Digital marketing memungkinkannya.
Jika dulu pengusaha tradisional, misalnya pemilik toko offline, kemudian merambah ke bisnis online hanya sebagai pelengkap. Kini malah ada pengusaha yang memulai bisnisnya secara online baru kemudian membuka jaringan toko offline.
Kisah ini dialami oleh Maria Anggaraini, pemilik brand fashion This Is April. Jebolan sekolah perhotelan ini sebenarnya memulai bisnis restoran. Namun, setiap melakukan perjalanan keluar negeri, Maria selalu kepincut gaya busana wanita-wanita muda di luar negeri. Ia merasa, model busana tersebut sulit ditemukan di Indonesia. Sampai di tahun 2011 ia berkesempatan menemani suaminya ke China. Di sana ia justru bertemu dengan sejumlah pemilik pabrik pakaian. Pertemuan itu membuatnya yakin merambah bisnis fashion. Maka jadilah brand This Is April meluncur di tahun 2012.
Uniknya, Maria memilih jalur pemasaran secara online sejak pertama kali berdiri. Selain konsisten update konten di social media dan website yang dimiliki, Maria juga terkadang mengikuti berbagai bazar, hasilnya berujung pada peningkatan pengunjung website This Is April. Sukses secara online, Maria kemudian memberanikan diri merambah offline dengan mendirikan toko pertamanya di Mall Ambasador. This Is April kini telah memiliki 49 toko di Indonesia dan satu toko di Malaysia.
Cerita Maria di atas membuktikan bahwa digital marketing bukan lagi sekadar pelengkap, namun sudah wajib sebagai bagian dari strategi pemasaran Anda. Apalagi pasar Indonesia yang potensial membuat industri e-commerce, transportasi online, atau perusahaan rintisan memiliki prospek menggiurkan.
Lalu di tengah pesatnya pertumbuhan dunia digital ini, apakah bisnis Anda sudah mulai terjun ke dunia digital? Atau masih meragukannya?
Melengkapi cerita di atas, berikut beberapa keuntungan memasarkan bisnis atau perusahaan Anda secara digital:
Table of Contents
#1 Digital marketing lebih hemat biaya
Konon, content atau digital marketing lebih hemat biaya sampai tiga kali lipat dibanding marketing tradisional, seperti memasang spanduk, billboard, atau advertorial di media cetak. Selain itu, Anda bisa memilih yang sesuai dengan kondisi keuangan atau bujet yang Anda miliki.
#2 Mengandalkan internet sebelum membeli
Masyarakat hari ini sangat mengandalkan internet sebelum memutuskan membeli sesuatu. Biasanya mereka mencari informasi dan ulasan dari pembeli atau pengguna sebelumnya. Itu kenapa, bisnis Anda harus hadir secara online . Tapi ingat, setelah hadir secara digital, Anda jangan diam saja. Lakukan optimasi dengan konten yang relevan baik di owned media seperti website, email, atau blog, maupun di paid media misalnya dengan beriklan.
#3 Menuju era IoT
“Dunia sedang memasuki era Internet of Things (IoT) dan Big Data,” Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia)
Era IoT ialah era di mana segala sesuatu akan terintegrasi dengan internet. Ini artinya, pemasaran secara digital akan lebih banyak digunakan ketimbang cara konvensional. Jadi sebaiknya Anda bersiap sejak hari ini kalau tidak mau ketinggalan. Bahkan, menurut Rudiantara, bukan tidak mungkin suatu hari industri e-commerce menjadi tulang punggung perekonomian nasional
#4 Membuat bisnis up to date dengan tren
Tren di dunia digital berkembang begitu cepat. Aplikasi teknologi bermunculan, ada saja jargon-jargon baru, belum lagi fenomena budaya populer di kalangan netizen. Penggunaan media sosial dan konten blog diyakini efektif agar bisnis Anda selalu terhubung dengan tren.
#5 Mudah membangun kepercayaan
Digital marketing membuat Anda mudah berkomunikasi dengan konsumen atau klien. Misalnya, lewat media sosial Anda bisa berkomunikasi dan berinteraksi langsung dengan konsumen atau klien. Lewat interaksi ini pula, Anda bisa mengukur langsung efektivitas strategi pemasaran yang Anda terapkan. Kedekatan dan kemudahan komunikasi ini pula membuat loyalitas konsumen atau klien Anda meningkat.
Lewat fakta-fakta yang ChubbyRawit ceritakan ini tentu bukan bermaksud menakut-nakuti Anda, tapi mengajak Anda untuk bersiap menghadapi era digital. Bahwa Anda tidak bisa mengabaikan digital marketing.
Sebagai pebisnis yang baik, Anda pasti sudah membaca artikel atau merencanakan terjun ke dunia digital, atau jangan-jangan sudah mengambil kursus tentang seluk beluk dunia online ? Itu pertanda bagus. Artinya Anda sudah menyiapkan diri supaya tidak ketinggalan di era digital.
Pertanyaannya kemudian, yang Anda pelajari sudah Anda implementasikan atau belum? Atau Anda bingung bagaimana memulainya? Mari berdiskusi dan berkonsultasi dengan tim kami. Silahkan mengisi formulir di kolom contact us, dan konsultan kami siap membantu Anda.