Sadarkah kalau dalam keseharian hidup kita akan selalu berhubungan dengan brand, mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur lagi. Mulai dari makanan, minuman, health care, body care, peralatan elektronik sampai gadget. Berjubel brand menyesaki kehidupan kita saat ini. Bagi marketer atau pemilik brand, persaingan menjadi kian ketat untuk memenangkan pasar dengan banyaknya kompetitor.
Dan persaingan menjadi hal biasa dalam bisnis yang harus dihadapi sehari-hari. Berbagai cara pun dilakukan baik demi meraih pelanggan serta penjualan yang terus menanjak. Namun, mimpi terburuk bagi para marketer atau pemilik brand adalah saat market share brand turun dan tak lagi yakin dengan kekuatan brand beserta penawaran kompetitifnya. Atau jangan-jangan Anda sedang mengalaminya?
Kalau ini terjadi, Anda tak perlu panik. Well, it’s the right time for brand audit! Brand audit? What’s that? Brand audit adalah pemeriksaan dan analisis terperinci tentang kondisi brand Anda saat ini. Tujuannya pun jelas dan sederhana yaitu untuk mendapatkan pemahaman mendasar tentang posisi brand Anda saat ini. Dengan pemahaman ini akan memudahkan Anda dalam menentukan positioning serta memahami kelebihan dan kekurangan brand, sehingga Anda dapat memperbaiki atau bahkan merombak total strategi bisnis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Lalu, kapan seharusnya brand audit dilakukan?
Table of Contents
Situasi Dimana Potensi Brand Audit Perlu dilakukan
- Terjadi penurunan penjualan dan pendapatan secara tiba-tiba
- Market share mengalami penurunan
- Kehilangan konsumen karena berpindah ke kompetitor
- Sedang mempertimbangkan untuk memperluas brand Anda ke kategori produk baru
- Tidak lagi yakin dengan kekuatan brand Anda termasuk penawaran kompetitifnya
- Tidak lagi menyadari kelemahan brand Anda
- Ingin mengembangkan rencana branding keseluruhan yang lebih luas
Brand audit sendiri terdiri dari internal dan eksternal. Audit internal akan memeriksa bagaimana anggota staf, manajer, dan karyawan perusahaan lainnya memahami brand tersebut.
Mengapa brand audit internal itu penting? Ya, perusahaan yang memiliki brand yang kuat akan dapat memberdayakan dan menginspirasi karyawan. Dan ini adalah fondasi penting yang dalam organisasi yang harus dibangun. Bila kondisi internal perusahaan buruk, maka ada baiknya jajaran manajemen segera melakukan audit untuk mengetahui sumber persoalan dan langsung mengatasinya.
Audit Internal
- Positioning
- Brand value
- Unique selling proposition (USP) atau brand promise atau brand essence
- Brand voice
- Culture
- Produk
- Kebijakan HR atau proses on-boarding
- Sales processes termasuk didalamnya brand touch points
- Sistem internal
- Sistem customer service
Sedangkan brand audit eksternal akan memeriksa stakeholder yang berada di lingkup eksternal perusahaan. Saat melakukan audit eksternal, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk meneliti pelanggan saat ini dan mantan pelanggan serta anggota audiens target yang saat ini loyal kepada brand lain, tetapi Anda ingin mereka mempertimbangkan brand Anda. Pada intinya, brand audit eksternal dilakukan untuk memperbaiki bagaimana pihak eksternal melihat dan ekspektasi mereka terhadap brand Anda.
Audit Eksternal
- Corporate identity seperti logo dan elemen brand lainnya
- Marketing collateral seperti brosur, display untuk trade show dan lain sebagainya
- Advertising
- Website
- SEO
- Social media
- Sponsorship
- Berita/PR
- Content marketing dan aset lainnya seperti blog, studi kasus, artikel, buku, dan sebagainya
- Testimonial
- Video
Anda mungkin mulai merasakan perlunya brand audit setelah membaca artikel ini. Dan muncul pertanyaan selanjutnya yang mungkin akan Anda ajukan adalah bagaimana cara melakukan brand audit? Tunggu dulu. Kita akan mengulas dan menjawab pertanyaan Anda pada artikel berikutnya. Untuk itu, ada baiknya Anda segera subscribe blog ChubbyRawit agar Anda tidak terlewatkan artikel-artikel terbaru seputar branding, digital marketing dan social media.