Business

Startup vs UKM, yang Manakah Anda?

Chubbyrawit inhouse calendar 2020 web banner 04 51 scaled

Startup atau UKM?

Banyak orang bingung dalam membedakan startup dan UKM. Ada yang berpendapat keduanya adalah sama, namun kenyataannya keduanya berbeda dalam banyak hal. Sebuah startup bisa menjadi usaha kecil, tapi usaha kecil tidak akan pernah bisa menjadi startup.

Sebuah startup bisa menjadi usaha kecil, tapi usaha kecil tidak akan pernah bisa menjadi startup”.

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada tujuan utama masing-masing perusahaan. Bagi startup, tujuan utamanya adalah untuk mencapai pertumbuhan dan pendapatan secepat dan sebanyak mungkin. Sedangkan UKM, tujuan utamanya adalah keuntungan langsung dan nilai jangka panjang yang stabil.

Untuk alasan ini, startup masih bisa digolongkan sebagai usaha kecil karena berpotensi untuk mengumpulkan keuntungan langsung dan stabil serta berjangka panjang tergantung produk dan pendirinya. Namun sayangnya, tidak demikian dengan UKM. UKM tidak memiliki potensi pertumbuhan dan pendapatan yang konsisten selama produk yang dipasarkan sudah ada dan permintaannya dapat diprediksi.

Perbedaan utama startup dan UKM:

Masih ada sembilan perbedaan utama dari startup dan UKM yang patut Anda ketahui.

#1. Nature of the Idea

  • UKM: biasanya UKM menjual lebih banyak barang dan jasa tradisional (walaupun tidak selalu), misalnya, toko bahan makanan, agen perjalanan, salon dan sebagainya.
  • Startup: Inovasi adalah suatu keharusan. Dan startup biasanya identik sebagai inovasi disruptif. Sebagai startup, Anda harus dan dituntut untuk menciptakan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lebih baik daripada yang ada saat ini. Akan lebih baik lagi bila startup Anda menciptakan produk yang menjadi solusi bagi kebutuhan masyarakat. Contohnya Airbnb atau Go-Jek yang menghadirkan solusi kebutuhan transportasi cepat, praktis dan murah untuk masyarakat.

#2. Skala

  • UKM: Usaha kecil beroperasi dalam batas-batas tetap yang ditentukan sendiri. Dengan kata lain, Anda dengan sengaja membatasi pertumbuhan dan fokus untuk melayani sejumlah pelanggan tertentu.
  • Startup: Startup biasanya tidak membatasi pertumbuhannya, dan memiliki aspirasi untuk berkembang sepesat mungkin. Anda bertujuan untuk mendapatkan begitu banyak pengaruh sehingga Anda bisa dianggap ‘mengganggu’ pasar.

#3. Tingkat Pertumbuhan

  • UKM: Tentu saja, Anda ingin tumbuh secepat mungkin, tapi fokus utama Anda adalah menghasilkan keuntungan. Setelah menghasilkan keuntungan, maka Anda dapat mempertimbangkan untuk memperluas bisnis tetapi dengan prinsip penuh kehati-hatian.
  • Startup: Anda tertarik untuk tumbuh secepat mungkin, dan menciptakan model bisnis yang dapat diulang atau replikasi. Anda ingin bisa mereplikasi kesuksesan startup Anda di seluruh dunia.

#4. Profit.

  • UKM: Anda diharuskan untuk menghasilkan pendapatan dari hari pertama, dan bila memungkinkan bisa menghasilkan keuntungan pula. Banyaknya keuntungan yang Anda inginkan tergantung pada berapa banyak uang yang Anda gelontorkan secara pribadi, dan juga rencana ekspansi Anda.
  • Startup: Mungkin butuh waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum Anda menghasilkan uang sepeser pun. Sebaliknya, Anda justru berfokus pada membangun produk yang disukai orang, yang menghasilkan akuisisi pengguna yang luar biasa.

#5. Pembiayaan

  • UKM: Untuk memulai, Anda harus mengandalkan dana pribadi Anda, kontribusi dari keluarga dan teman, pinjaman bank, atau investor. Tujuan Anda, bagaimanapun, adalah untuk menjadi mandiri, jadi Anda dengan hati-hati memantau berapa banyak uang yang Anda bayarkan.
  • Startup: Banyak startup yang awalnya didanai sendiri, atau didukung oleh kontribusi dari keluarga dan teman. Selain itu, startup juga tak jarang memanfaatkan kampanye crowdfunding yang juga semakin populer. Namun, pendanaan yang paling umum dilakukan adalah dengan meningkatkan modal dari para angel investor, dan pemodal ventura (venture capital).

#6. Teknologi

  • UKM: Biasanya teknologi tidak menjadi prioritas utama UKM. Namun sebenarnya ada banyak penawaran teknologi di luar sana yang berguna untuk membantu memenuhi kebutuhan bisnis inti Anda seperti pemasaran, akuntansi dan sebagainya.
  • Startup: Teknologi sering kali merupakan produk inti dari startup. Selain itu, startup kemungkinan besar akan bergantung pada teknologi untuk membantu mereka mencapai tujuan pertumbuhan yang cepat dengan skala besar.

#7. Leadership

  • UKM: Anda bisa mengembangkan ketrampilan kepimpinan dan manajemen sedari awal. Hal ini berguna untuk memimpin banyak orang dalam mengoperasikan bisnis Anda dalam struktur pertumbuhan yang telah Anda tentukan sebelumnya.
  • Startup: Karena Anda bertujuan untuk tumbuh semaksimal mungkin secepat mungkin, Anda tidak harus mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan manajemen di awal. Namun, seiring pertumbuhan bisnis Anda, Anda harus secara efektif memimpin peningkatan jumlah karyawan, investor, advisor, dan pemangku kepentingan lainnya.

#8. Strategi

  • UKM: Aspirasi Anda mungkin masuk dalam kategori untuk meneruskan bisnis kecil Anda kepada generasi keluarga berikutnya, atau menjualnya ke perusahaan yang lebih besar.
  • Startup: Anda biasanya bertujuan untuk hasil yang sangat besar, seperti penjualan atau penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

#9. Value

  • UKM: UKM cenderung akan bertahan selama bertahun-tahun setelah pertama beroperasi. Namun, produk UKM mungkin telah digunakan oleh orang-orang selama berabad-abad lamanya. Tak heran, biasanya produk dari UKM merupakan produk yang sifatnya massal atau konvensional.
  • Startup: Sebuah startup akan berpotensi mencapai penilaian miliaran dolar atau akan dibeli oleh perusahaan yang jauh lebih besar hanya dalam jangka waktu lima tahun.

Memahami perbedaan antara startup dan UKM akan dapat membantu Anda mengenali kekuatan pribadi untuk memilih salah satu yang terbaik untuk Anda. Hal ini penting karena dapat membantu Anda dalam menyelaraskan tindakan dengan harapan serta memberdayakan Anda untuk memilih rencana yang tepat untuk mencapai tujuan yang Anda inginkan.

Untuk bisa memilih manakah yang tepat untuk Anda, lakukan cara ini. Pertama, tanyakan pada diri sendiri, bagaimana toleransi Anda terhadap risiko? Dan bagaimana toleransi Anda terhadap kegagalan? Kemudian, mulailah dengan menentukan masalah terbesar di dunia yang ingin Anda selesaikan. Kembangkan solusi ideal Anda untuk masalah ini, dan kemudian undang teman dan keluarga untuk berdiskusi. Gali terus sampai Anda punya ide bagus.

Jika Anda bisa membangun tim hebat seputar solusi hebat Anda, sekarang Anda bisa melangkahkan satu kaki ke dunia startup. Akhirnya, tentukan tujuan utama Anda. Apakah tujuan jangka panjang Anda untuk membangun sarang yang nyaman atau membuat inovasi disrupsi bagi dunia? Selamat memilih!