Anda sebagai marketer, brand manager atau pun pemilik bisnis, mungkin kerap mendengar tentang konsep brand positioning. Atau bahkan sudah menggunakannya dalam strategi bisnis Anda. Tetapi jika Anda merasa konsep ini masih terlalu abstrak dan tidak jelas, maka artikel ini jelas untuk Anda!
Pada artikel ini akan mendefinisikan konsep dengan sederhana dan menunjukkan kepada Anda bagaimana menggunakannya untuk menciptakan brand yang kuat.
Table of Contents
Apakah Brand Positioning itu?
Pakar marketing ternama, Philip Kotler mendefinisikan brand positioning sebagai tindakan atau aktivitas merancang penawaran dan citra perusahaan untuk menempati tempat khusus di benak target pasar. Dengan kata lain, brand positioning menggambarkan bagaimana suatu merek berbeda dari para pesaingnya dan di mana, atau bagaimana, merek tersebut berada di benak pelanggan.
“Brand positioning menggambarkan bagaimana suatu merek berbeda dari para pesaingnya dan di mana, atau bagaimana, merek tersebut berada di benak pelanggan”.
Sederhananya, brand positioning adalah proses memposisikan brand di benak pelanggan Anda. Brand positioning juga disebut sebagai positioning strategy, brand strategy atau brand positioning statement. Brand positioning strategy melibatkan pembentukan asosiasi brand di benak pelanggan untuk membuat mereka mempersepsikan brand dengan cara tertentu.
Idenya adalah untuk mengidentifikasi dan mencoba untuk “memiliki” ceruk pemasaran untuk brand, produk, atau layanan menggunakan berbagai strategi termasuk harga, promosi, distribusi, pengemasan, dan persaingan.
Tujuannya apalagi kalau bukan untuk menciptakan kesan unik di benak pelanggan sehingga pelanggan mengaitkan sesuatu yang spesifik dan diinginkan dengan brand Anda yang berbeda dari yang sudah ada di pasaran.
Apa Pentingnya Brand Positioning?
Dengan membentuk preferensi konsumen, maka strategi brand positioning akan secara langsung terkait dengan loyalitas konsumen, ekuitas brand berbasis konsumen, dan kemauan untuk membeli brand.
Oleh sebab itu, penentuan brand positioning yang efektif dapat disebut sebagai sejauh mana brand dianggap menguntungkan, berbeda, dan dapat dipercaya di benak konsumen.
Ada baiknya bila management perusahaan atau brand untuk mengambil pendekatan yang cerdas dan visioner yang dapat secara positif mempengaruhi brand positioning di mata pelanggan targetnya.
Jenis Strategi Brand Positioning
Saat Anda memutuskan bagaimana memposisikan brand Anda di pasar, maka ada banyak pilihan yang bergantung pada apa yang ditawarkan pesaing Anda. Tetapi sebagai brand, Anda pasti akan menyesuaikan strategi untuk menyoroti keunggulan kompetitif produk Anda dan secara tidak langsung atau langsung menunjukkan kekurangan kompetitor Anda.
Nah, di bawah ini ada beberapa strategi brand positioning yang populer yang dapat Anda gunakan untuk membedakan brand Anda di pasaran.
-
Strategi Customer Service Positioning
Biasanya strategi jenis ini dipilih oleh bisnis retail, restoran, maupun bisnis penyedia layanan lain. Bisnis atau brand akan menonjolkan layanan customer service mereka yang ramah dan cepat dibandingkan kompetitor yang memiliki layanan support yang lemah. Sementara untuk industri yang menawarkan produk dengan fase implementasi yang rumit, bisa menawarkan sistem layanan support yang kuat.
Manfaat dari menggunakan strategi ini adalah dengan layanan pelanggan yang hebat bisa menunjang harga yang lebih tinggi. Sebagai contoh Apple yang dikenal dengan harga premium tapi memiliki support staff yang ramah dan responsif. Interaksi layanan pelanggan yang baik bisa mengubah calon pelanggan yang awalnya tidak tertarik bisa menjadi promotor jika mereka mendapatkan pengalaman support staff yang hebat.
Baca Juga: Mengenal Brand Touchpoints dan Pentingnya untuk Brand Anda
-
Strategi Convenience-Based Positioning
Strategi ini lebih menyoroti mengapa produk atau layanan perusahaan lebih nyaman digunakan daripada pesaing. Kemudahan ini dapat didasarkan pada lokasi, kemudahan penggunaan, aksesibilitas luas, dukungan banyak platform, dan lain sebagainya. Kenyamanan ini juga bisa mencakup desain produk.
Memposisikan produk atau layanan Anda sebagai yang paling nyaman secara otomatis akan menarik konsumen yang biasanya memiliki kesibukan relatif tinggi. Imbasnya, ini bisa jadi pendukung bila harga produk atau layanan yang ditawarkan juga relatif tinggi. Pasalnya, menawarkan kemudahan bisa jadi mahal.
Jika Anda menawarkan layanan pada berbagai platform atau di berbagai kota, Anda akan membutuhkan logistik yang kuat dan tim pengembangan perangkat lunak untuk memenuhi janji Anda. Pengembang harus selalu siap membantu menyelesaikan bug dan masalah lain agar strategi ini berjalan. Untuk menjalankan strategi ini pastikan Anda cek adalah apakah produk Anda benar-benar nyaman.
-
Strategi Price-Based Positioning
Perusahaan menggunakan strategi positioning berbasis harga untuk menampilkan produk dan layanan mereka sebagai pilihan yang paling terjangkau. Saat Anda memposisikan produk Anda sebagai yang termurah di pasar, Anda pasti akan menghasilkan basis pelanggan yang besar, karena tidak ada yang suka membelanjakan dengan harga yang lebih dari yang seharusnya.
Menawarkan harga terendah adalah cara mudah untuk menarik prospek untuk berkonversi. Satu hal yang menjadi catatan dari strategi ini adalah bahwa harga yang lebih rendah dapat menghasilkan kualitas produksi yang lebih rendah.
Selain itu, strategi ini juga dapat memicu perang harga, meskipun bisa jadi hanya berlaku di industri tertentu saja seperti telekomunikasi, maupun penerbangan murah.
-
Strategi Quality-Based Positioning
Perusahaan atau brand menerapkan strategi ini ketika mereka ingin menekankan kualitas produk. Dan seringkali, kualitas ini akan dikenakan biaya premium alias tidak murah. Kualitas sebuah produk atau brand ini dapat ditunjukkan melalui pengerjaan yang luar biasa, produksi batch kecil, bahan berkualitas tinggi, dan bahkan praktik berkelanjutan yang membuatnya lebih mahal untuk diproduksi.
Kualitas ini layanan dapat ditunjukkan melalui bukti hasil akhir yang luar biasa, ROI yang tinggi, dan testimoni pelanggan yang menarik.
Pembeli yang sadar anggaran mungkin akan mengabaikan brand Anda untuk mencari alternatif yang lebih murah. Tapi disinilah buyer persona akan berperan karena pendapatan dan kebiasaan belanja pelanggan target Anda akan menentukan apakah menekankan kualitas dengan harga yang lebih tinggi adalah pendekatan yang tepat untuk brand Anda.
-
Strategi Diferensiasi
Strategi diferensiasi akan sangat bergantung pada keunikan produk atau kualitas inovatif dibandingkan dengan kompetitornya. Salah satu contoh menarik adalah Tesla, dimana sebelum Tesla ada, tidak banyak kendaraan listrik (electronic vehicle/EV) yang menarik yang tersedia untuk dibeli. Jika Anda menerapkan strategi ini, konsumen yang menghargai inovasi akan tertarik pada brand dan produk Anda.
Namun dengan strategi ini, terdapat kekurangan bahwa publik dan calon konsumen masih belum yakin karena kurangnya sejarah penggunaan atau review produk ini.
Apalagi untuk produk Anda yang benar-benar baru, sebaiknya pertimbangkan untuk memberikan penelitian dan pengujian yang mengarah pada pembuatannya. Alasannya, seringkali konsumen yang digerakkan oleh inovasi ingin tahu bagaimana teknologi atau produk baru bekerja.
Baca Juga: Mengenal Unique Selling Point dalam Brand Strategy Bisnis Anda
Nah itu adalah sekilas tentang brand positioning untuk bisnis. Saat menyusun brand positioning Anda, pastikan untuk memperhatikan target pembeli Anda dan perilaku mereka.
Apakah mereka lebih suka berhemat, mengeluarkan uang untuk kualitas, atau memiliki gadget atau hal-hal terbaru dan inovasi yang akan menentukan bagaimana Anda memposisikan brand Anda.
Sekarang setelah Anda memiliki gagasan tentang beberapa pendekatan yang dapat Anda pilih untuk brand positioning, sekarang saatnya membuat rencana brand positioning yang menetapkan brand Anda sebagai pilihan yang paling ramah, paling nyaman, terjangkau, atau paling sederhana dibandingkan dengan brand lain.
Bagaimana caranya? Simak artikel kami selanjutnya ya. Subscribe sekarang, agar Anda tidak tertinggal dari update artikel terbaru dari kami.