Diambil dari hasil penelitian Jonah Berger, dalam buku “Contagious: Why Things Catch On“. Ternyata ada faktor yang dapat membuat konten menjadi viral. Apa sajakah itu?
Table of Contents
STEPPS (Social Currency, Triggers, Emotion, Public, Practical Value, & Stories)
Untuk memudahkan pemahaman Anda, kami telah mengubah susunan dan menerjemahkan 6 faktor diatas menjadi, sebagai berikut:
- Kebanggaan Diri
- Mudah Diingat
- Topik Populer
- Emosional
- Mudah Dipraktikkan
- Cerita
Mari kita bahas satu persatu- satu
1. Kebanggaan Diri
Pembaca/audiens Anda akan merasa bangga jika mereka membaca dan share konten yang Anda buat. Lalu bagaimana caranya?
Pertama, Bahas hal-hal positif dan bermanfaat. Cara termudah membuat konten viral adalah dengan menulis sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi banyak orang. Anda bisa memulainya dengan menuliskan:
- Kalimat-kalimat renungan
- Kata-kata motivasi
- Kutipan-kutipan agama
- Ayat-ayat kitab suci
Kedua, buat sesuatu yang baru. Pikirkan sesuatu yang memang baru, unik, bagi pembaca, misalnya:
- Cerita bergambar / komik strip
- Album foto yang unik
- Sketsa tulisan
- Workflow konsep
- Infografis
Yang pasti, selain unik dan baru, konten tersebut harus dapat membuat pembaca berkata dalam dirinya: “Ini bagus”, dengan adanya reaksi seperti itu, hampir 100% dari mereka akan share konten Anda.
Ketiga, angkat topik organisasi/kelompok tertentu. Jika Anda tergabung dalam komunitas, organisasi, atau kelompok tertentu, maka angkatlah sebuah topik yang menjadi value dan tujuan bersama. Tulislah di sosial media, Facebook misalnya. Setelah itu Anda lakukan, terlebih dibaca oleh mereka, maka kemungkinan besar mereka akan mensharenya. Kenapa? Karena baginya, itulah yang mereka pikirkan dan rasakan. Sama dan sepemahaman.
Walaupun memang, akan ada orang-orang tertentu yang tidak menyukainya, karena merasa tak sepahaman dengannya. Konsekuensinya? Mereka akan menganggap Anda spammer atau aneh. Namun, lagi-lagi, Anda yang paling tahu tujuan Anda, jadi silahkan pertimbangkan.
2. Mudah Diingat
Konten yang mudah diingat cenderung diminati dan mendapat share. Bagaimana cara membuatnya?
Pertama, buatlah istilah baru. Penggunaan istilah memudahkan mereka dalam menjelaskan ke orang lain. Kalau Anda menemukan sebuah konsep atau ide tertentu, lalu Anda menamakannya dengan istilah baru, maka orang lain akan semakin mudah mengingat konten Anda sebagai solusi permasalahan mereka.
Contoh: istilah “JARING LABA-LABA” untuk menamakan Workflow Traffic.
Kedua, gunakan visual yang mendukung. Tampilan visual akan mempermudah manusia dalam mencerna isi konten. Tidak hanya itu, tampilan visual juga akan membuat mereka ingat dengan konten Anda. Karena itu, sertakan minimal satu gambar yang unik pada konten Anda.
Ketiga, susun tulisan yang rapi. Setelah menulis, mau itu panjang atau pendek, pastikan kembali apakah sudah enak dibaca? Bagaimana format penulisannya sudah rapih? apakah ada kesalahan penulisan. Jangan terlalu banyak kata dalam satu kalimat, jangan juga terlalu banyak kalimat dalam satu paragraf. Sering-sering gunakan “enter”, karena semakin ke bawah, semakin sedikit kata yang kita baca.
3. Topik Yang Populer
Pembaca akan sering share konten yang topiknya sedang populer. Oleh karenanya, buatkah konten-konten yang:
Pertama, lagi hot. Apapun yang lagi jadi trending topik saat itu, maka buatlah konten tersebut. Masih ingat fenomena “Om Telolet Om”? atau sekarang “Despacito”?
Nah, itu contohnya.
Konten lucu, khususnya berupa konten video, banyak dishare di linimasa.
Kedua, berita baru. Pernah lihat orang yang foto screen shoot bayaran “tagihan listrik” di Facebook? Bagi yang tahu, tarif listrik baru-baru ini lagi naik. Bagi mereka yang tidak tahu, mungkin akan kagetkarena melihat foto tagihan listrik yang sangat tinggi.
Ketiga, kabar heboh/kontroversi. Masih ingat fenomena “Flat Earth”?. Ya, fenomena bumi datar sempat meramaikan dunia maya, kenapa? Karena selama ini kita meyakini bahwa bumi bulat, kabar tersebut tentunya sangat bertentangan dan membuat heboh.
4. Emosional
Pembaca cenderung share tulisan yang menyentuh hati mereka dan hanyut dalam emosi. Coba pikirkan, kenapa konten di buku pelajaran membosankan? Jawabannya: karena tulisan yang textual, resmi ptidak berjiwa dan datar. Padahal, jika Anda ingin membuat konten viral, sebaiknya buat tulisan yang menyentuh emosi dan hati mereka.
Menurut penelitian Okdork yang dilakukan oleh Noah Kagan, emosi yang dominan memengaruhi orang share adalah:
- Kagum (25%)
- Lucu (17%)
- Terhibur (15%)
- Bahagia (14%)
- Marah (6%)
Lalu bagaimana cara penulisan yang dapat menggugah emosi pembaca?
Pertama, pikirkan satu emosi yang ingin Anda hadirkan. Lalu buatlah konten yang panjang, mengapa? Semakin lama orang membaca tulisan Anda, semakin “terikat” mereka dengan konten Anda. Inilah kenapa sebaiknya Anda selalu berusaha membuat konten yang berbobot dan panjang.
Kedua, kisah sukses pribadi atau orang lain. Perasaan pembaca akan timbul jika konten yang dibaca juga menyiratkan perasaan penulisnya. Konten berupa kisah sukses biasanya menggabungkan lebih dari satu emosi, yaitu kagum dan bahagia.
Ketiga, analisa suatu topik. Ketahui apa yang sedang trend, analisa dan buat tulisannya.
5. Mudah Dipraktikan
Pembaca biasa akan share konten yang mudah dipraktikkan. Jangan heran, jika tulisan yang cuma teori saja tidak mendapat angka share yang tinggi. Alasannya: susah prakteknya. Karenanya, inilah yang mesti Anda lakukan:
Pertama, buat tulisan yang masuk akal, jangan mengada-ngada. Misalnya, Anda buat judul konten: “Rahasia Mendapatkan Omset 100 Miliar per Bulan”. Jumlah ini terlalu besar, Anda tidak bisa membuat langkah demi langkahnya hanya dalam 1 konten. Lebih baik jika dibuat: “Rahasia Tembus Omset 100 Juta per Bulan”. Ini masih masuk akal, agak enteng dicapai dan gampang dipraktekkan.
Kedua, gunakan tata bahasa yang dimengerti. Konten yang bagus adalah konten yang mudah dimengerti oleh manusia, termasuk pembaca tulisan kita. Jika pembaca Anda mayoritas orang Indonesia, gunakan bahasa Indonesia, jika campuran ada bisa membuat 2 versi. Lihat juga latar belakang pendidikan serta profile pembaca Anda, gunakan gaya bahasa yang sama dengan mereka.
Ketiga, rincikan step by stepnya. Semakin jelas Anda menerangkan setiap langkah, semakin baik. Jangan lewatkan sedikitpun detailnya.
6. Cerita
Orang-orang suka baca cerita, tapi tidak semua orang suka berita, apalagi iklan. Daripada hanya membuat konten berupa informasi, lebih baik mengandung cerita agar membuat pembaca peduli. Cara termudah yaitu dengan menulis dari sudut pandang orang pertama. Seolah-olah And sedang memberikan presentasi di depan umum atau bicara pada mereka.
Sekian 6 prinsip penting yang dapat memicu proses terjadinya viral dan membuat orang lain membicarakan konten Anda pada teman-temannya. Sekian tips dari kami, sampai jumpa di tip-tips selanjutnya.
Tulis ulang dari: Ramuan Viral, Dewa Eka Prayoga.